27 C
Jakarta
20 November 2024, 21:30 PM WIB

Jadi Wabup Dampingi Gde Dana, Artha Dipa Tinggalkan Golkar Pindah PDIP

DENPASAR – Dunia politik memang seru dan dinamis. Tak ada yang abadi. Kecuali kepentingan. Gambaran itu tercermin dari politikus I Wayan Artha Dipa yang kembali sukses menduduki kursi Wakil Bupati Karangsem. 

Mantan birokrat asal Sidemen, Karangasem ini beberapa kali loncat-loncat partai. Belum hilang dari ingatan pada Pilkada 2015, ia terpilih sebagai wakil bupati berpasangan dengan Gusti Ayu Mas Sumatri.

Pada Pilkada yang digelar 9 Desember lalu, Artha Dipa terpilih berpasangan dengan Gede Dana, mengalahkan Mas Sumatri yang berpasangan dengan Made Sukerana.

Saat maju pada periode pertama, Artha Dipa berstatus kader NasDem. Namun, pada akhir 2019, ia tinggalkan NasDem dan kembali bergabung dengan Golkar.

Jabatan terakhirnya di NasDem adalah Ketua Dewan Penasihat DPW Partai Nasdem Provinsi Bali. Sebelum gabung NasDem, ia adalah kader beringin.

Artha Dipa mulai menjadi kader Golkar pada tahun 1977. Pada tahun 1982-1995, ia menjadi penatar partai Golkar.

Sempat kembali ke pelukan sang mantan yakni  ke Golkar pada 23 November 2019, kini pria berkumis ini sudah menjadi kader PDI Perjuangan.

Hal ini diungkap Ketua DPD PDI perjuangan Provinsi Bali I Wayan Koster saat mengumumkan pasangan calon (Paslon) kepala daerah pemenang Pilkada Serentak 2020 di Bali yang diusung PDI Perjuangan.

Koster mengatakan, lima paslon pemenang Pilkada serentak di Bali yang diusung PDI Perjuangan semuanya kader Banteng, termasuk Artha Dipa yang sudah mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan.

Artha Dipa menjadi kader PDIP sebagai bagian dari  perjanjian  awal saat pencalonannya di Pilkada Karangsem.

Artha Dipa harus bersedia menjadi kader PDI Perjuangan jika mau mau dicalonkan sebagai wakil bupati Karangasem.

Tidak hanya Artha Dipa. Koster mengungkapkan keluarganya juga sudah ber-KTA PDI Perjuangan. Anaknya juga dipersiapkan untuk menjadi kader PDI Perjuangan.

“Karangasem, Dana-Artha Dipa hadir. Juga kader-kader. Saya katakan kader-kader. Udah ber-KTA PDI Perjuangan Pak Artha Dipa ini.

Calon sudah jadi harus ber-KTA. Sudah ber-KTA. Sampai ke keluarganya sudah ber-KTA. Sampai anaknya sudah dipersiapkan.

Jadi, astungkara, lima kabupaten/Kota itu pasangannya adalah kader-kader,” ungkap Koster di Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali. 

DENPASAR – Dunia politik memang seru dan dinamis. Tak ada yang abadi. Kecuali kepentingan. Gambaran itu tercermin dari politikus I Wayan Artha Dipa yang kembali sukses menduduki kursi Wakil Bupati Karangsem. 

Mantan birokrat asal Sidemen, Karangasem ini beberapa kali loncat-loncat partai. Belum hilang dari ingatan pada Pilkada 2015, ia terpilih sebagai wakil bupati berpasangan dengan Gusti Ayu Mas Sumatri.

Pada Pilkada yang digelar 9 Desember lalu, Artha Dipa terpilih berpasangan dengan Gede Dana, mengalahkan Mas Sumatri yang berpasangan dengan Made Sukerana.

Saat maju pada periode pertama, Artha Dipa berstatus kader NasDem. Namun, pada akhir 2019, ia tinggalkan NasDem dan kembali bergabung dengan Golkar.

Jabatan terakhirnya di NasDem adalah Ketua Dewan Penasihat DPW Partai Nasdem Provinsi Bali. Sebelum gabung NasDem, ia adalah kader beringin.

Artha Dipa mulai menjadi kader Golkar pada tahun 1977. Pada tahun 1982-1995, ia menjadi penatar partai Golkar.

Sempat kembali ke pelukan sang mantan yakni  ke Golkar pada 23 November 2019, kini pria berkumis ini sudah menjadi kader PDI Perjuangan.

Hal ini diungkap Ketua DPD PDI perjuangan Provinsi Bali I Wayan Koster saat mengumumkan pasangan calon (Paslon) kepala daerah pemenang Pilkada Serentak 2020 di Bali yang diusung PDI Perjuangan.

Koster mengatakan, lima paslon pemenang Pilkada serentak di Bali yang diusung PDI Perjuangan semuanya kader Banteng, termasuk Artha Dipa yang sudah mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan.

Artha Dipa menjadi kader PDIP sebagai bagian dari  perjanjian  awal saat pencalonannya di Pilkada Karangsem.

Artha Dipa harus bersedia menjadi kader PDI Perjuangan jika mau mau dicalonkan sebagai wakil bupati Karangasem.

Tidak hanya Artha Dipa. Koster mengungkapkan keluarganya juga sudah ber-KTA PDI Perjuangan. Anaknya juga dipersiapkan untuk menjadi kader PDI Perjuangan.

“Karangasem, Dana-Artha Dipa hadir. Juga kader-kader. Saya katakan kader-kader. Udah ber-KTA PDI Perjuangan Pak Artha Dipa ini.

Calon sudah jadi harus ber-KTA. Sudah ber-KTA. Sampai ke keluarganya sudah ber-KTA. Sampai anaknya sudah dipersiapkan.

Jadi, astungkara, lima kabupaten/Kota itu pasangannya adalah kader-kader,” ungkap Koster di Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/