AMLAPURA – Made Kuta, bocah empat tahun asal Dusun Bonyoh, Desa Ban-Kubu, Karangasem yang sempat viral akibat mengidap infeksi kulit kini sudah mulai membaik. Kondisi luka infeksinya mulai mengering setelah mendapat perawatan medis di RSUD Karangasem beberapa waktu lalu.
Kepala Dusun Bonyoh, I Nyoman Seken mengatakan kondisi Kuta saat ini sudah jauh lebih baik. Kondisi infeksi kulit yang sempat menyerang di tubuhnya itu sudah kering. Namun masih perlu kontrol untuk memastikan sakit yang dideritanya itu sembuh.
“Sudah membaik, lukanya sudah kering. Sudah mulai bermain saya lihat tadi sama kakaknya. Ada juga kakek, nenek dan pamannya yang intens merawat lukanya,” kata Seken.
Ibu Kuta, Ni Nyoman Suka pun sempat menemui Made Kuta beserta kakaknya Ni Luh Santi. Sementara ayahnya I Ketut Mertajaya masih belum ada kabar hingga saat ini. Pascaviral atas kondisi kehidupan yang miris, banyak donatur yang membantu kedua bocah malang ini.
“Ada 12 donatur yang sudah membantu,” katanya.
Disinggung apakah ada yang berminat untuk mengadopsi keduanya, Seken mengaku belum. Saat ini, kedua anak tersebut pun telah resmi memiliki akta kelahiran. Sementara untuk proses pengurusan Kartu Keluarga, Santi dan Kuta akan diikutkan di KK kakeknya.
“Tapi dia masuk family lain. Sementara masih diurus. Sudah mau selesai sehingga nanti bisa mengurus KIS-nya juga,” paparnya.
Untuk saat ini keduanya belum mendapat bantuan sosial. Bantuan sosial rutin yang diterima hanya berlaku untuk kakeknya. Dan itu untuk keperluan kedua cucunya ini.
Dia berharap ke depan, Santi dan sang adik Kuta bisa mendapat perhatian lebih dari kedua orang tuanya.
“Agar ada yang mengawasi dan mengasuhnya. Karena keduanya masih kecil. Sementara diasuh oleh kakek, nenek dan pamannya,” terang Seken.
Sekadar diketahui, Made Kuta viral di media sosial setelah postingan atas kondisi miris yang dihadapi. Saat itu, Made Kuta menderita penyakit kulit yang sudah menjalar hampir seluruh tubuh yang diderita selama empat bulan belakangan. Lukanya pun cukup parah karena disertai nanah.
Hal yang paling miris untuk bocah berusia empat tahun itu, bersama kakaknya yang masih berusia enam tahun. Kedua ditinggal ayah kandung sejak masa balita, sedangkan ibu kandungnya menikah tujuh bulan lalu dan menetap di rumah suami yang jaraknya cukup jauh dari Dusun Bonyoh.