DENPASAR – Tiga pemain Bali United resmi mengantongi lisensi kepelatihan C AFC. Ketiganya adalah Dias Angga Putra, Fadil Sausu, dan M. Taufiq.
Keberhasilan ketiganya mengantongi lisensi diapresiasi sang juru taktik Bali United Stefano Teco Cugurra. Teco mendukung penuh ketiganya terjun ke dunia pelatihan.
Hanya saja, Coach Teco meminta ketiganya fokus sementara dulu sebagai pemain. Apa yang dikatakan Coach Teco mungkin ada benarnya.
Sebab ketika pemain tersebut meskipun sudah berusia lebih dari 30 tahun, namun jasanya masih dibutuhkan Serdadu Tridatu.
Buktinya sampai sekarang, ketiganya masih berstatus sebagai pemain Bali United. Ketiganya tampaknya sudah melakukan pembicaraan mengenai ekstensi kontrak untuk musim ini.
Justru Coach Teco menyarankan agar Fadil Sausu dkk memulai karier kepelatihan dari bawah dulu. Minimal, mereka bisa membantu siswa-siswa SSB seperti yang sudah dilakukan Fadil di Kabupaten Barru.
“Nanti sebagai pelatih, lebih bagus mulai dari pelatih SSB. Setelah itu mulai ke klub (profesional) untuk melatih di tim kelompok umur dulu.
Baru setelah dari sana, jadi asisten pelatih di tim senior dan akhirnya bisa menjadi pelatih kepala di tim senior,” tutur mantan arsitek Persija Jakarta tersebut.
DENPASAR – Tiga pemain Bali United resmi mengantongi lisensi kepelatihan C AFC. Ketiganya adalah Dias Angga Putra, Fadil Sausu, dan M. Taufiq.
Keberhasilan ketiganya mengantongi lisensi diapresiasi sang juru taktik Bali United Stefano Teco Cugurra. Teco mendukung penuh ketiganya terjun ke dunia pelatihan.
Hanya saja, Coach Teco meminta ketiganya fokus sementara dulu sebagai pemain. Apa yang dikatakan Coach Teco mungkin ada benarnya.
Sebab ketika pemain tersebut meskipun sudah berusia lebih dari 30 tahun, namun jasanya masih dibutuhkan Serdadu Tridatu.
Buktinya sampai sekarang, ketiganya masih berstatus sebagai pemain Bali United. Ketiganya tampaknya sudah melakukan pembicaraan mengenai ekstensi kontrak untuk musim ini.
Justru Coach Teco menyarankan agar Fadil Sausu dkk memulai karier kepelatihan dari bawah dulu. Minimal, mereka bisa membantu siswa-siswa SSB seperti yang sudah dilakukan Fadil di Kabupaten Barru.
“Nanti sebagai pelatih, lebih bagus mulai dari pelatih SSB. Setelah itu mulai ke klub (profesional) untuk melatih di tim kelompok umur dulu.
Baru setelah dari sana, jadi asisten pelatih di tim senior dan akhirnya bisa menjadi pelatih kepala di tim senior,” tutur mantan arsitek Persija Jakarta tersebut.
