29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:37 AM WIB

Petugas Keluhkan Banyak Temuan Masker Bekas Campur Sampah Rumah Tangga

SEMARAPURA – Petugas di TOSS (tempat olah sampah setempat) Center di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung mengeluhkan banyaknya temuan sampah masker yang dibuang bercampur dengan sampah rumah tangga. Mereka khawatir, keberadaan limbah masker ini bisa menjadi media penularan penyakit.

Salah seorang pemilah sampah di TOSS Karangdadi, Yanti mengungkapkan sejak beberapa bulan terakhir ia dan rekannya banyak menemukan sampah masker yang dibuang bercampur dengan sampah rumah tangga.

Para petugas setiap hari memilah sampah yang dibuang oleh masyarakat, untuk diolah kembali atau dibuang ke TPA sebagai residu.

“Saat pandemi ini kami banyak sekali menemukan sampah masker dibuang bercampur dengan sampah rumah tangga saat kami lakukan pemilahan sampah,” ujarnya.

Ia dan rekannya pun khawatir ketika sampah masker itu akan menjadi media penularan penyakit khususnya kepada para pekerja pemilah sampah di TOSS.

“Kami hanya menggunakan APD seadanya. Hanya masker dan selop tangan saja. Sampah masker itu kami pilah ke sampah anorganik bersama plastik. Kami khawatir,” akunya.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Ketut Suadnyana mengakui bahwa sejak beberapa bulan terakhir ini, TOSS Center Karangdadi memang sering kedatangan sampah berupa masker bekas.

Kondisi ini kata dia menjadi masalah baru, mengingat sampah masker  masuk kategori sampah residu, yang sulit diolah kembali dan terpaksa dibawa ke TPA.

“Tapi masker ini kan tidak selalu menjadi sampah medis, karena yang menggenakan masker ini kan tidak semuanya orang sakit. Saat ini semua masyarakat wajib menggunakan masker, jadi sampah masker juga semakin banyak kami temui,” terangnya.

SEMARAPURA – Petugas di TOSS (tempat olah sampah setempat) Center di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Klungkung mengeluhkan banyaknya temuan sampah masker yang dibuang bercampur dengan sampah rumah tangga. Mereka khawatir, keberadaan limbah masker ini bisa menjadi media penularan penyakit.

Salah seorang pemilah sampah di TOSS Karangdadi, Yanti mengungkapkan sejak beberapa bulan terakhir ia dan rekannya banyak menemukan sampah masker yang dibuang bercampur dengan sampah rumah tangga.

Para petugas setiap hari memilah sampah yang dibuang oleh masyarakat, untuk diolah kembali atau dibuang ke TPA sebagai residu.

“Saat pandemi ini kami banyak sekali menemukan sampah masker dibuang bercampur dengan sampah rumah tangga saat kami lakukan pemilahan sampah,” ujarnya.

Ia dan rekannya pun khawatir ketika sampah masker itu akan menjadi media penularan penyakit khususnya kepada para pekerja pemilah sampah di TOSS.

“Kami hanya menggunakan APD seadanya. Hanya masker dan selop tangan saja. Sampah masker itu kami pilah ke sampah anorganik bersama plastik. Kami khawatir,” akunya.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Ketut Suadnyana mengakui bahwa sejak beberapa bulan terakhir ini, TOSS Center Karangdadi memang sering kedatangan sampah berupa masker bekas.

Kondisi ini kata dia menjadi masalah baru, mengingat sampah masker  masuk kategori sampah residu, yang sulit diolah kembali dan terpaksa dibawa ke TPA.

“Tapi masker ini kan tidak selalu menjadi sampah medis, karena yang menggenakan masker ini kan tidak semuanya orang sakit. Saat ini semua masyarakat wajib menggunakan masker, jadi sampah masker juga semakin banyak kami temui,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/