SINGARAJA – Satgas Gotong Royong Desa Adat Buleleng mengoptimalkan pengawasan terhadap kegiatan upacara adat maupun upacara agama di wewidangan desa adat.
Peningkatan pengawasan itu dilakukan guna mencegah potensi munculnya klaster upacara adat di wewidangan Desa Adat Buleleng.
Seperti yang dilakukan satgas gotong royong kemarin (30/1). Satgas melangsungkan Operasi Tamas yang notabene memiliki akronim Taat Menggunakan Masker.
Operasi itu dilangsungkan secara serentak pada 14 banjar adat pakraman di wewidangan Desa Adat Buleleng.
Kemarin satgas sempat melakukan sosialisasi menggunakan pengeras suara di areal Pasar Buleleng. Pasar ini masuk dalam wewidangan Banjar Adat Pakraman Liligundi.
Di pasar itu satgas terus mengingatkan warga akan pentingnya penggunaan masker yang baik dan benar, mencuci tangan secara berkala, serta menjaga jarak.
Selanjutnya satgas yang dipimpin Bendesa Adat Buleleng di Banjar Adat Liligundi, Bale Agung, Banjar Paketan, Banjar Tegal, Kaliuntu, serta Kampung Anyar. Selanjutnya tim kembali melakukan sosialisasi di Pasar Anyar Singaraja.
Satgas juga sempat mengecek pelaksanaan persembahyangan saraswati di Pura Agung Jagatnatha, serta SMPN 1 Singaraja. Di kedua tempat tersebut, terpantau pelaksanaan proses persembahyangan dilakukan secara terbatas.
Khusus di SMPN 1 Singaraja, persembahyangan hanya dilakukan oleh pengurus OSIS serta perwakilan guru.
“Memang sudah komitmen kami untuk mencegah covid-19. Jadi dalam proses persembahyangan ini kami batasi. Tidak semua siswa terlibat. Cukup perwakilan guru, Pembina OSIS, dan pengurus OSIS saja,” kata Kepala SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi.
Sementara itu Kelian Desa Adat Buleleng Jro Nyoman Sutrisna mengatakan secara umum krama di wewidangan desa adat Buleleng telah mengikuti prokes dengan baik.
Hanya beberapa orang yang masih menggunakan masker dengan tidak benar. Yakni mengenakan masker pada dagu.
“Buleleng saat ini ada pada zona oranye. sehingga menjadi tanggungjawab semua pihak, termasuk kami dari satgas gotong royong
untuk berperan aktif mencegah perkembangan penyakit ini. Kami juga berharap pandemi ini bisa segera berakhir,” demikian Sutrisna.