GIANYAR – Bendesa Adat Padangtegal, I Made Gandra menyatakan, Desa Adat Padangtegal juga berharap Pemerintah Kabupaten Gianyar juga membantu Monkey Forest Ubud menutupi biaya pakan kera. Sebab, Monkey Forest Ubud membayar pajak hiburan hampir Rp 1 miliar per bulan.
“Terakhir Februari 2020 Monkey Forest Ubud membayar pajak hiburan. Saat ramai, taat bayar pajak saat sepi pemerintah mesti membantu pakan kera,” pintanya.
Sementara itu, General Manager Monkey Forest, I Nyoman Sutarjana, mengatakan saat kondisi sepi pakan kera Monkey Forest Ubud masih disubsidi dan didukung Desa Padangtegal.
Meskipun kunjungan wisatawan sepi saat ini karena dampak Covid 19, tetapi kera yang jumlahnya mencapai 1.100 ekor lebih masih diberikan pakan seperti sebelumnya.
Ketua LPD Padangtegal Wayan Artana, menambahkan, sesuai koordinasi dengan bendesa, aset tanah kosong milik LPD Padang Tegal sekitar 34 are sedang ditata untuk ditanam pakan kera.
“LPD juga siap memberikan pinjaman dengan bunga ringan untuk menutupi biaya operasional Monkey Forest Ubud,” pungkasnya.
Selain mengharapkan adanya bantuan dari Pemkab Gianyar untuk pakan kera di Monkey Forest, Desa Padangtegal juga membuat terobosan dengan menanam ketela rambat. Tanaman ini diharapkan bisa untuk pakan kera di sana, sehingga tidak terus menggerogoti keuangan pengelola.