TABANAN – Bencana alam dengan hujan deras dan angin kencang masih menghantui sejumlah wilayah di Tabanan.
Kali sebuah pohon jenis Kayu Angih tumbang menimpa sebuah bangunan bale dawe dan pelinggih di areal Pura Subak Abian Batur Ibu, Desa Adat Anggasari, Banjar Anggasari Kaja, Desa Munduktemu, Pupuan.
Akibatnya bale dawe dan pelinggih mengalami kerusakan parah. Tumbangnya pohon kayu angih terjadi Senin malam (1/1) sekitar pukul 23.00 akibat dari hujan deras disertai angin kencang.
Meski tidak ada korban dalam kejadian tersebut, namun pihak pura memastikan kerugian mencapai ratusan juta
Kapolsek Pupuan, AKP I Ketut Agus Wicaksana Julyawan mengaku pihaknya sudah mengecek ke lokasi bangunan areal pura Subak Abian Batur Ibu, Desa Adat Anggasari yang tertimpa pohon tumbang.
Peristiwa tersebut terjadi Senin malam ketika hujan deras dan angin kencang yang mengguyur wilayah Pupuan dan sekitarnya.
Pasca peristiwa tersebut, Desa Adat setempat dan Pangempon Pura melakukan aksi bersih-bersih di lokasi kejadian.
Sebab, saat ini di desa adat setempat masih belum bisa melaksanakannya karena sedang Sebel (Cuntaka) Desa.
“Informasi dari Desa Adat setempat, pembersihan akan dilaksanakan Kamis nanti. Karena saat ini masih terjadi sebel desa,” ujar AKP Agus Wicaksana.
Untuk kerugian sekitar Rp 100. Pasalnya kerusakan terjadi pada bagian atap, pelinggih pura dan tembok penyengker pura.
Di tempat lain, tanah longsor juga terjadi di Banjar Dinas Dangin Pangkung, Desa Kelanting, Kerambitan yang menutupi jalan desa.
Petugas BPBD bersama masyarakat desa setempat melakukan penanganan dengan membersihkan jalan desa yang tertutup material longsoran tanah.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika menyatakan tanah longsor yang menutupi jalan desa akibat dari sisi pinggir tebing jalan yang longsor tergerus air hujan.
Kejadian tersebut terjadi Senin malam. “Proses pembersihan material longsoran sudah kami lakukan di bantu warga sekitar. Pembersihan dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 10.30,” ungkapnya.
Dia meminta kepada semua semua unsur yang memegang peranan penting untuk mengantisipasi bencana melakukan koordinasi dan konsolidasi, memastikan bencana dan potensi yang ada dan bisa diantisipasi.
“Kami berharap kerjasama dari masyarakat agar setiap bencana alam mampu kita antisipasi. Meski saat ini kondisi masih pandemi Covid-19,” pungkasnya.