NEGARA – Ombak besar yang terjadi sejak beberapa hari terakhir membuat abrasi pesisir pantai Jembrana semakin parah.
Meluasnya daratan yang tergerus abrasi mengancam pemukiman warga, khususnya nelayan. Seperti pemukiman nelayan di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kelurahan Gilimanuk dan wilayah lain di Jembrana yang tergerus abrasi.
Sejak abrasi terjadi, puluhan rumah sudah rusak karena dampak dari abrasi. Menurut warga, ombak besar yang terjadi dalam tiga hari terakhir menggerus sekitar 5 meter daratan di Pantai Pebuahan.
Pemukiman warga satu persatu rusak, terutama pada bagian pondasi dan tembok sehingga pemiliknya membongkar sendiri sebelum ambruk karena diterjang ombak lebih besar.
“Tiga hari digempur ombak, lumayan banyak yang tergerus. Sekitar 5 meter,” kata Yanto, warga Banjar Pebuahan.
Warga pesisir, khususnya nelayan menyayangkan lambatnya penanganan abrasi di pesisir pantai Jembrana.
Padahal menurutnya, pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun 2020 hingga saat ini, salah satu sektor yang tidak terdampak adalah perikanan.
Bahkan sektor perikanan sebagai salah satu pendorong perekonomian masyarakat Jembrana. Menurutnya, karena sebagai salah satu penggerak perekonomian di Jembrana, maka sektor perikanan harus mendapat perhatian.
“Bicara sektor perikanan bukan hanya mengenai alat tangkap dan perahu, tetapi harus dipikirkan juga pemukiman warga nelayan.
Kalau rumahnya sudah hancur karena tergerus abrasi bagaimana bisa melaut. Sedangkan keluarganya terancam tidak punya tempat tinggal,” terangnya.