29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:29 AM WIB

Warga Kurang Antusias Rapid Antigen, Satgas Covid: Tak Perlu Khawatir

SINGARAJA – Melonjaknya kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng, membuat berbagai pihak bahu membahu melakukan langkah pencegahan dan penanggulangan.

Tak terkecuali dengan institusi TNI. Mereka menyiapkan seribu unit alat rapid test antigen gratis bagi warga Buleleng yang bersedia melakukan pengujian.

Proses pengujian itu sudah berlangsung sejak Rabu (3/2) lalu dan akan berlangsung hingga Rabu (10/2) pekan depan.

Pengujian dipusatkan di RSAD Wirasatya Singaraja. Meski gratis, rupanya belum banyak masyarakat yang mau memanfaatkan layanan tersebut.

Dalam sehari, tak lebih dari 80 orang yang mendatangi RSAD Wirasatya Singaraja guna menjalani proses pengujian.

Pada Kamis (4/2) kemarin misalnya, hanya ada 48 orang warga yang mendatangi RSAD Wirasatya, guna menjalani proses rapid test.

“Sebenarnya ini partisipasi kami untuk meningkatkan proses tracing terkait covid-19. Sekaligus juga kami berikan edukasi langkah-langkah pencegahan covid-19.

Karena belakangan ini di Buleleng kasusnya kan melonjak tinggi sekali. Tapi memang belum banyak yang memanfaatkan layanan gratis ini,” kata Wakil Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah (Wadan Denkesyah) Singaraja, Kapten CKM Supriyanto.

Menurut Supriyanto, uji cepat itu sebenarnya bisa menjadi salah satu langkah pencegahan penularan covid-19.

Terutama di klaster keluarga, yang marak terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Lebih lagi sebagian besar kasus dipicu oleh pasien dengan status asimtomatik alias tanpa gejala.

Untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Kodim 1609/Buleleng dan para Babinsa di masing-masing desa.

Sehingga ada yang bersedia mengikuti uji cepat, sekaligus mengikuti edukais langkah pencegahan covid-19.

Bagaimana bila ditemukan kasus reaktif? Supriyanto menyebut warga tak perlu khawatir. Sebab mereka akan menjalani uji swab lebih dulu, guna memastikan apakah warga itu benar-benar positif covid-19 atau justru memiliki penyakit lain.

“Reaktif itu kan tidak selalu pasti 100 persen covid. Bisa jadi penyakit lain. Makanya nanti kalau reaktif, akan di-swab dulu,” katanya.

Guna mendukung proses perawatan pasien terkonfirmasi covid-19, Supriyanto menyatakan RSAD Wirasatya Singaraja sudah menyiapkan 18 tempat tidur bagi pasien terkonfirmasi covid-19.

Ia juga menyebut tenaga medis di RSAD Wirasatya sudah siap melayani pasien yang terkonfirmasi positif covid-19. 

SINGARAJA – Melonjaknya kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng, membuat berbagai pihak bahu membahu melakukan langkah pencegahan dan penanggulangan.

Tak terkecuali dengan institusi TNI. Mereka menyiapkan seribu unit alat rapid test antigen gratis bagi warga Buleleng yang bersedia melakukan pengujian.

Proses pengujian itu sudah berlangsung sejak Rabu (3/2) lalu dan akan berlangsung hingga Rabu (10/2) pekan depan.

Pengujian dipusatkan di RSAD Wirasatya Singaraja. Meski gratis, rupanya belum banyak masyarakat yang mau memanfaatkan layanan tersebut.

Dalam sehari, tak lebih dari 80 orang yang mendatangi RSAD Wirasatya Singaraja guna menjalani proses pengujian.

Pada Kamis (4/2) kemarin misalnya, hanya ada 48 orang warga yang mendatangi RSAD Wirasatya, guna menjalani proses rapid test.

“Sebenarnya ini partisipasi kami untuk meningkatkan proses tracing terkait covid-19. Sekaligus juga kami berikan edukasi langkah-langkah pencegahan covid-19.

Karena belakangan ini di Buleleng kasusnya kan melonjak tinggi sekali. Tapi memang belum banyak yang memanfaatkan layanan gratis ini,” kata Wakil Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah (Wadan Denkesyah) Singaraja, Kapten CKM Supriyanto.

Menurut Supriyanto, uji cepat itu sebenarnya bisa menjadi salah satu langkah pencegahan penularan covid-19.

Terutama di klaster keluarga, yang marak terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Lebih lagi sebagian besar kasus dipicu oleh pasien dengan status asimtomatik alias tanpa gejala.

Untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Kodim 1609/Buleleng dan para Babinsa di masing-masing desa.

Sehingga ada yang bersedia mengikuti uji cepat, sekaligus mengikuti edukais langkah pencegahan covid-19.

Bagaimana bila ditemukan kasus reaktif? Supriyanto menyebut warga tak perlu khawatir. Sebab mereka akan menjalani uji swab lebih dulu, guna memastikan apakah warga itu benar-benar positif covid-19 atau justru memiliki penyakit lain.

“Reaktif itu kan tidak selalu pasti 100 persen covid. Bisa jadi penyakit lain. Makanya nanti kalau reaktif, akan di-swab dulu,” katanya.

Guna mendukung proses perawatan pasien terkonfirmasi covid-19, Supriyanto menyatakan RSAD Wirasatya Singaraja sudah menyiapkan 18 tempat tidur bagi pasien terkonfirmasi covid-19.

Ia juga menyebut tenaga medis di RSAD Wirasatya sudah siap melayani pasien yang terkonfirmasi positif covid-19. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/