NEGARA – Vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Jembrana, akhirnya selesai Jumat (5/2) kemarin. Namun vaksinasi tidak mencapai seratus persen dari target sasaran.
Penyebabnya, banyak tenaga kesehatan yang masuk dalam target sasaran tidak bisa menerima vaksin karena kontraindikasi atau memiliki penyakit yang tidak disarankan menerima vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, vaksinasi pertama terhadap tenaga kesehatan di Jembrana sudah selesai.
Hari terakhir vaksinasi tenaga kesehatan yang masuk dalam target sasaran kemarin sebanyak 138 orang.
Jumlah tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi hari terakhir kemarin merupakan tenaga kesehatan yang sebelumnya ditunda karena tidak lolos screening test dan baru bisa hadir vaksinasi.
“Hari terakhir ini sudah selesai semua targetnya,” jelas dr. Oka Parwata. Dokter Parwata menjelaskan, target sasaran seluruhnya tenaga kesehatan
yang akan divaksin sebanyak 1.738 orang, sedangkan yang sudah tervaksin sebanyak 1.626 orang atau 93,56 persen dari target sasaran.
Sebanyak 112 orang tenaga kesehatan tidak bisa menerima vaksin karena kontra indikasi.
Karena jumlah vaksin pengiriman pertama yang diterima sebanyak 3720 vial untuk dua kali vaksinasi, maka masih ada sisa vaksin sekitar 200 vial.
Menurut Dokter Oka Parwata, dari jumlah vaksin yang ada masih ada sisa untuk dua kali pengiriman yang akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebelum diputuskan untuk digunakan vaksinasi.
“Saya laporan dulu ke provinsi, apa boleh untuk pejabat, muspida atau instansi lain yang perlu di vaksin,” ungkapnya.
Setelah vaksinasi tahap pertama tenaga kesehatan selesai, selanjutnya akan dilakukan vaksinasi tahap kedua.
Kemudian, jika semua tenaga kesehatan sudah selesai dilanjutkan dengan vaksinasi pada TNI dan Polri serta masyarakat umum. “Vaksinasi selanjutnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” terangnya.
Meskipun sudah melakukan penyuntikan vaksin, penerima vaksin harus menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin karena pandemi Covid-19 masih terjadi.
Karena salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19 kuncinya adalah protokol kesehatan.