GIANYAR – Pandemi Covid-19 menyisakan banyak cerita pilu. Seperti yang dialami satu keluarga asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, yang terpapar Covid-19.
Sekeluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak itu dikarantina di hotel Maxone, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Namun nahas, saat menjalani karantina, sang ayah berinisial IMS meninggal dunia di kamar hotel, Senin kemarin (8/2).
Menurut informasi, sekeluarga itu merupakan orang tanpa gejala (OTG), terkonfirmasi Covid-19 pada Sabtu lalu (6/2).
Istrinya, NNR, 67, dan anaknya IMD, 37, pun dikarantina di satu hotel yang sama. Sebelum ditemukan tak bernyawa, IMS sempat terbangun saat subuh sekitar pukul 04.00.
Sang istri sempat membuatkan, sarapan roti dan susu. Sarapan tersebut dinikmati oleh korban di kursi depan kamar korban.
Karena masih subuh, sang istri pilih tidur lagi. Sementara korban masih duduk di loby sambil menikmati sarapan pagi.
Pukul 06.00, istri korban kembali terbangun untuk bergegas mandi karena ada pemeriksaan rutin dari dokter untuk semua OTG yang ada di hotel Maxone.
Setelah istri selesai mandi, korban tetap juga terlihat dalam posisi terduduk di depan kamar hotel.
Karena korban terlihat masih duduk, istri korban membangunkan anaknya yang tinggal di kamar nomor 115. Anaknya disuruh mandi karena ada pemeriksaan kesehatan rutin dari timkes.
Namun sebelum mandi, anak korban melihat ayahnya masih duduk dikursi. Anak korban lantas memanggil korban berkali-kali namun korban tidak nyaut.
Selanjutnya anak korban mendekati korban, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dengan posisi duduk di kursi depan kamar nomor 315.
Setelah korban diketahui meninggal, anaknya menghubungi tim medis yang berjaga di hotel Maxone.
Korban kemudian dipindahkan ke kamar tidur. Beberapa menit kemudian, tim medis menghubungi Kabid Yanskes Dinkes Gianyar Putu Awan Saputra yang selanjutnya diteruskan ke dr. I Gusti Ngurah Adnyana, kepala Puskesmas Ubud II.
Dari hasil pemeriksaan dokter, dipastikan korban sudah meninggal sekitar pukul 06.00. Tidak ada detak jantung, korban tidak mempunyai riwayat penyakit bawaan, belum ada lebam mayat.
Tidak ada tanda tanda kekerasan, dan pupil mata melebar. Pada pukul 09.15, jasad korban di bawa ke RS Sanjiwani Gianyar dengan menggunakan mobil ambulance PMI Kabupaten Gianyar.
Di tempat terpisah, Perbekel Guwang, Anak Agung Alit membenarkan kabar duka tersebut. “Nggih, jakti. (Memang benar itu adalah warga Desa Guwang, red),” pungkasnya.