29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:03 AM WIB

Tragis! Rayakan Galungan, Enam Vila di Desa Pemuteran Terbakar

RadarBali.com – Kebakaran hebat terjadi saat Galungan, tepatnya Rabu (1/11) malam sekitar pukul 21.15.

Sebanyak 6 unit vila lumbung yang terbuat dari kayu dan beratapkan ilalang di kawasan salah satu hotel yang ada di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ludes dilahap jago merah.

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian yang membuat heboh warga tersebut.

Berdasar informasi, terbakarnya vila milik Irwan Baramuli asal Manado awalnya diketahui seorang satpam vila bernama Kadek Kertiyasa, 31 warga Banjar Palasari, Desa Pemuteran.

Saat itu, dia sedang duduk di pos satpam menjalankan tugasnya. Tiba-tiba tercium bau terbakar dari dalam vila. Saat ditengok, ia sudah melihat asap keluar dari dalam hotel.

Kertiyasa pun langsung mengecek, dan melihat api keluar dari dalam kamar vila lumbung 4 yang dihuni tamu asal Austria bernama Thomas Picej.

Kertiyasa  kemudian mengambil tindakan dengan balik ke pos untuk mengambil tabung pemadam dan kembali ke dalam areal hotel untuk melakukan pemadaman dibantu karyawan house keeping.

Usahanya sia-sia. Api semakin membesar dan menjalar ke vila lain yang persis ada disebelahnya.

“Api sudah tidak bisa dipadamkan, kemudian saya sampaikan ke resepsionis untuk menelpon manager dan pemadam.

Kebetulan, di dalam vila itu masih sedang sepi, tamu lagi keluar,” kata saksi Kertiyasa saat memberi keterangan kepada polisi.

Mengingat vila itu sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar seperti, kayu dan beratap ilalang, api pun dengan mudah menjalar dan meludeskan 6 vila.

“Api sudah besar, karena terbuat dari kayu dan ilalang. Kami semua dibantu warga sudah berusaha keras untuk memadamkan apinya, tapi tetap merembet ke vila lain.

Tapi, berkat mesin pompa didatangkan dari hotel Matahari, api baru bisa dipadamkan, tapi tidak semua padam,” ujar saksi lainnya, Putu Sukiarta,24 staf house keeping di hotel tersebut.

Petugas Damkar Buleleng bersama Anggota Polsek Gerokgak, yang datang ke lokasi, langsung melakukan pemadaman secara total.

Sebanyak 4 unit mobil pemadam dari PLTU Celukan Bawang dan Damkar Seririt dikerahkan untuk melokalisir api, agar tidak merembet ke vila-vila lainnya, serta memadamkan api bekas kebakaran.

Kasubag Humas Polres Buleleng AKP Nyoman Suartika mengatakan, dari hasil olah TKP di lokasi kejadian, dugaan awal penyebab kebakaran itu adalah konsleting listrik di vila lumbung 4.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi dugaan awal penyebab kebakaran, karena konsleting listrik,” ujarnya kemarin.

Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mencari dugaan lainnya. Sedangkan untuk kerugian akibat kebakaran di 6 vila tersebut ditaksir mencapai angka Rp 2 miliar.

RadarBali.com – Kebakaran hebat terjadi saat Galungan, tepatnya Rabu (1/11) malam sekitar pukul 21.15.

Sebanyak 6 unit vila lumbung yang terbuat dari kayu dan beratapkan ilalang di kawasan salah satu hotel yang ada di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ludes dilahap jago merah.

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian yang membuat heboh warga tersebut.

Berdasar informasi, terbakarnya vila milik Irwan Baramuli asal Manado awalnya diketahui seorang satpam vila bernama Kadek Kertiyasa, 31 warga Banjar Palasari, Desa Pemuteran.

Saat itu, dia sedang duduk di pos satpam menjalankan tugasnya. Tiba-tiba tercium bau terbakar dari dalam vila. Saat ditengok, ia sudah melihat asap keluar dari dalam hotel.

Kertiyasa pun langsung mengecek, dan melihat api keluar dari dalam kamar vila lumbung 4 yang dihuni tamu asal Austria bernama Thomas Picej.

Kertiyasa  kemudian mengambil tindakan dengan balik ke pos untuk mengambil tabung pemadam dan kembali ke dalam areal hotel untuk melakukan pemadaman dibantu karyawan house keeping.

Usahanya sia-sia. Api semakin membesar dan menjalar ke vila lain yang persis ada disebelahnya.

“Api sudah tidak bisa dipadamkan, kemudian saya sampaikan ke resepsionis untuk menelpon manager dan pemadam.

Kebetulan, di dalam vila itu masih sedang sepi, tamu lagi keluar,” kata saksi Kertiyasa saat memberi keterangan kepada polisi.

Mengingat vila itu sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar seperti, kayu dan beratap ilalang, api pun dengan mudah menjalar dan meludeskan 6 vila.

“Api sudah besar, karena terbuat dari kayu dan ilalang. Kami semua dibantu warga sudah berusaha keras untuk memadamkan apinya, tapi tetap merembet ke vila lain.

Tapi, berkat mesin pompa didatangkan dari hotel Matahari, api baru bisa dipadamkan, tapi tidak semua padam,” ujar saksi lainnya, Putu Sukiarta,24 staf house keeping di hotel tersebut.

Petugas Damkar Buleleng bersama Anggota Polsek Gerokgak, yang datang ke lokasi, langsung melakukan pemadaman secara total.

Sebanyak 4 unit mobil pemadam dari PLTU Celukan Bawang dan Damkar Seririt dikerahkan untuk melokalisir api, agar tidak merembet ke vila-vila lainnya, serta memadamkan api bekas kebakaran.

Kasubag Humas Polres Buleleng AKP Nyoman Suartika mengatakan, dari hasil olah TKP di lokasi kejadian, dugaan awal penyebab kebakaran itu adalah konsleting listrik di vila lumbung 4.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi dugaan awal penyebab kebakaran, karena konsleting listrik,” ujarnya kemarin.

Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mencari dugaan lainnya. Sedangkan untuk kerugian akibat kebakaran di 6 vila tersebut ditaksir mencapai angka Rp 2 miliar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/