28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 18:00 PM WIB

Hujan Lebat Guyur Jembrana, 2 Banjar Terendam Banjir, Warga Syok Berat

NEGARA – Hujan deras di wilayah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, membuat air dari hutan meluap dan menggenangi pemukiman warga, Minggu malam lalu (15/2).

Ada dua banjar di Desa Melaya yang terendam banjir selama kurang lebih dua jam. Selain karena hujan lebat, saluran air tidak maksimal sehingga meluber hingga ke pemukiman warga.

Banjir terjadi dari sekitar pukul 18.00 wita hingga pukul 20.00 wita. Saat air mulai tinggi dan masuk ke rumah, warga Banjar Klatakan bergegas mengevakuasi barang berharga ke tempat aman.

Beruntung tidak ada korban jiwa dan kerugian materi besar akibat banjir ini, namun warga trauma terjadi banjir susulan karena hujan masih terus terjadi.

Perbekel Desa Melaya I Wayan Warsana mengatakan, hujan deras sejak Minggu sore menyebabkan dua lokasi di Desa Melaya terendam banjir.

Yakni, Banjar Melaya Tengah Kaja dan Banjar Klatakan. “Dua lokasi ini banjir karena hujannya deras di hulu,” jelasnya.

Banjir yang terjadi di Banjar Tengah Melaya Kaja sudah sering terjadi setiap hujan deras. Penyebabnya, di hulu ada empat aliran sungai tapi aliran sungai tidak sampai ke hilir hingga ke laut.

Karena tidak ada aliran sungai ke hilir, air meluber ke jalan dan ke rumah warga. “Tidak ada aliran sungai ke hilir, langsung ke rumah warga,” jelasnya.

Tingginya air yang menggenangi jalan hampir sepinggang orang dan air yang masuk ke rumah warga selutut orang dewasa.

Karena banjir ini, sekitar 30 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian beragam, mulai selutut orang  dewasa dan hanya tergenang sedikit.

Sedangkan banjir yang terjadi di Banjar Klatakan, karena curah hujan tinggi hingga aliran selokan tidak mampu menampung.

Sedangkan jalan lebih tinggi dari rumah warga, sehingga air banyak meluber ke rumah warga. Sebanyak tujuh rumah warga terendam air. “Selokan kecil, jalan tinggi. Jadinya air ke rumah warga,” terangnya.

Banjir di Banjar Klatakan juga disebabkan got yang tersumbat sampah, sehingga saat kejadian warga bergotong royong membersihkan sampah yang menyumbat got agar air cepat surut.

Perbekel memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Warga sudah menyelamatkan barang berharga sebelum tenggelam air banjir. “Airnya sudah surut tadi malam,” tandasnya. 

NEGARA – Hujan deras di wilayah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, membuat air dari hutan meluap dan menggenangi pemukiman warga, Minggu malam lalu (15/2).

Ada dua banjar di Desa Melaya yang terendam banjir selama kurang lebih dua jam. Selain karena hujan lebat, saluran air tidak maksimal sehingga meluber hingga ke pemukiman warga.

Banjir terjadi dari sekitar pukul 18.00 wita hingga pukul 20.00 wita. Saat air mulai tinggi dan masuk ke rumah, warga Banjar Klatakan bergegas mengevakuasi barang berharga ke tempat aman.

Beruntung tidak ada korban jiwa dan kerugian materi besar akibat banjir ini, namun warga trauma terjadi banjir susulan karena hujan masih terus terjadi.

Perbekel Desa Melaya I Wayan Warsana mengatakan, hujan deras sejak Minggu sore menyebabkan dua lokasi di Desa Melaya terendam banjir.

Yakni, Banjar Melaya Tengah Kaja dan Banjar Klatakan. “Dua lokasi ini banjir karena hujannya deras di hulu,” jelasnya.

Banjir yang terjadi di Banjar Tengah Melaya Kaja sudah sering terjadi setiap hujan deras. Penyebabnya, di hulu ada empat aliran sungai tapi aliran sungai tidak sampai ke hilir hingga ke laut.

Karena tidak ada aliran sungai ke hilir, air meluber ke jalan dan ke rumah warga. “Tidak ada aliran sungai ke hilir, langsung ke rumah warga,” jelasnya.

Tingginya air yang menggenangi jalan hampir sepinggang orang dan air yang masuk ke rumah warga selutut orang dewasa.

Karena banjir ini, sekitar 30 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian beragam, mulai selutut orang  dewasa dan hanya tergenang sedikit.

Sedangkan banjir yang terjadi di Banjar Klatakan, karena curah hujan tinggi hingga aliran selokan tidak mampu menampung.

Sedangkan jalan lebih tinggi dari rumah warga, sehingga air banyak meluber ke rumah warga. Sebanyak tujuh rumah warga terendam air. “Selokan kecil, jalan tinggi. Jadinya air ke rumah warga,” terangnya.

Banjir di Banjar Klatakan juga disebabkan got yang tersumbat sampah, sehingga saat kejadian warga bergotong royong membersihkan sampah yang menyumbat got agar air cepat surut.

Perbekel memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Warga sudah menyelamatkan barang berharga sebelum tenggelam air banjir. “Airnya sudah surut tadi malam,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/