33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:35 PM WIB

Istri Tewas di Kamar Selingkuhan, Ini Pesan Suami Sebelum Meninggal

SINGARAJA – Kematian Ni Made Suriani, 38, di rumah selingkuhannya di Jalan Srikandi, Gang Kepundung, Desa Baktiseraga, Singaraja, kemarin (15/2) siang masih menyisakan tanya.

Apa yang sebenarnya terjadi di kehidupan rumah tangganya? Yang jelas fakta tidak bisa dibohongi, korban meninggal di rumah selingkuhannya, Made Supanda, 66.

Suami korban, Putu Suyasa, 56, mengaku tak tahu mengapa istrinya bisa berada di rumah Made Supanda.

Menurut Suyasa, pagi sebelum kejadian sang istri sempat memasak. Sebelum pergi bekerja, Suyasa sempat meminta agar istrinya tinggal di rumah, karena dirinya akan pulang cepat.

“Pas saya mau pulang, saya dapat informasi dari keluarga kalau istri saya sudah meninggal di sini (TKP). Penyebabnya apa, saya belum tahu,” ujar Suyasa.

Seperti diberitakan, korban mendatangi rumah Supanda sekitar pukul 09.00 pagi. Ketika itu saksi Supanda masih bersih-bersih rumah.

Sekitar pukul 10.00 pagi keduanya pun masuk kamar. Diduga keduanya sempat melakukan hubungan suami istri.

Usai berhubungan, Supanda sempat membiarkan korban sendiri di dalam kamar. Sekitar pukul 11.00 siang mendadak korban menggeliat dan langsung kehilangan nafas.

Ketika itu saksi sempat berupaya memberikan pertolongan pertama dengan menekan dada korban. Namun tak ada perubahan.

Saksi pun menghubungi anaknya. Selanjutnya hal itu pun langsung dilaporkan ke Mapolsek Kota Singaraja.

Aparat dari Polsek Kota Singaraja serta tim Inafis Satuan Reskrim Polres Buleleng, sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Buleleng guna proses pemeriksaan lebih lanjut. “Mereka sempat berhubungan di sana.  Selang beberapa menit, tiba-tiba korban ini

menggeliat dan sudah tidak ada nafas. Korban saat itu sudah mengenakan pakaian lengkap,” kata Kapolsek Kota Singaraja Kompol Dewa Ketut Darma Ariawan.

Menurutnya, polisi kini masih menunggu hasil visum dari tim medis. Visum itu dibutuhkan untuk memastikan apakah korban meninggal karena sakit, atau ada pemicu lainnya.

“Sementara belum ada rencana otopsi. Kami masih koordinasikan dengan keluarga korban,” imbuh Kompol Dewa Ketut Darma Ariawan.

SINGARAJA – Kematian Ni Made Suriani, 38, di rumah selingkuhannya di Jalan Srikandi, Gang Kepundung, Desa Baktiseraga, Singaraja, kemarin (15/2) siang masih menyisakan tanya.

Apa yang sebenarnya terjadi di kehidupan rumah tangganya? Yang jelas fakta tidak bisa dibohongi, korban meninggal di rumah selingkuhannya, Made Supanda, 66.

Suami korban, Putu Suyasa, 56, mengaku tak tahu mengapa istrinya bisa berada di rumah Made Supanda.

Menurut Suyasa, pagi sebelum kejadian sang istri sempat memasak. Sebelum pergi bekerja, Suyasa sempat meminta agar istrinya tinggal di rumah, karena dirinya akan pulang cepat.

“Pas saya mau pulang, saya dapat informasi dari keluarga kalau istri saya sudah meninggal di sini (TKP). Penyebabnya apa, saya belum tahu,” ujar Suyasa.

Seperti diberitakan, korban mendatangi rumah Supanda sekitar pukul 09.00 pagi. Ketika itu saksi Supanda masih bersih-bersih rumah.

Sekitar pukul 10.00 pagi keduanya pun masuk kamar. Diduga keduanya sempat melakukan hubungan suami istri.

Usai berhubungan, Supanda sempat membiarkan korban sendiri di dalam kamar. Sekitar pukul 11.00 siang mendadak korban menggeliat dan langsung kehilangan nafas.

Ketika itu saksi sempat berupaya memberikan pertolongan pertama dengan menekan dada korban. Namun tak ada perubahan.

Saksi pun menghubungi anaknya. Selanjutnya hal itu pun langsung dilaporkan ke Mapolsek Kota Singaraja.

Aparat dari Polsek Kota Singaraja serta tim Inafis Satuan Reskrim Polres Buleleng, sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Buleleng guna proses pemeriksaan lebih lanjut. “Mereka sempat berhubungan di sana.  Selang beberapa menit, tiba-tiba korban ini

menggeliat dan sudah tidak ada nafas. Korban saat itu sudah mengenakan pakaian lengkap,” kata Kapolsek Kota Singaraja Kompol Dewa Ketut Darma Ariawan.

Menurutnya, polisi kini masih menunggu hasil visum dari tim medis. Visum itu dibutuhkan untuk memastikan apakah korban meninggal karena sakit, atau ada pemicu lainnya.

“Sementara belum ada rencana otopsi. Kami masih koordinasikan dengan keluarga korban,” imbuh Kompol Dewa Ketut Darma Ariawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/