RadarBali.com – Objek wisata selfie yang ada di sepanjang Jalan Raya Wanagiri-Seririt, disesaki pengunjung pada manis Galungan, Kamis (2/11).
Sebagian besar adalah wisatawan domestik. Kepadatan di sejumlah objek itu, memicu kemacetan arus lalu lintas. Polisi pun harus bekerja ekstra mengatur kemacetan lalu lintas.
Seperti yang terlihat di spot selfie Menara Bambu Hitam. Puluhan wisatawan domestik dan mancanegara mengantre untuk bisa masuk ke lokasi ini.
Pengelola memang membatasi jumlah pengunjung yang boleh masuk ke dalam areal selfie. Bila ada yang sudah puas berfoto di dalam, baru pengelola mengizinkan pengunjung lain masuk.
Kebijakan itu diambil untuk menjamin kenyamanan wisatawan di dalam areal selfie. Selain itu pengelola juga tak ingin wisatawan celaka, karena kelebihan kapasitas.
Pengelola wisata selfie, Ketut Darma mengatakan, kunjungan wisatawan ke spot selfie pada manis Galungan meningkat tajam. Bahkan mencapai 80 persen dari hari biasa.
“Kebanyakan yang berkunjung itu wisatawan domestik. Ada juga yang dari Jakarta, Jawa Timur. Wisatawan mancanegara juga ada beberapa,” kata Darma.
Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Mustikasari mengaku sangat puas berkunjung ke objek wisata selfie.
Sayangnya ia harus menempuh perjalanan cukup lama, lantaran terjebak macet di wilayah Tabanan. “Pingin lama-lama di sini. Tapi nggak bisa gitu. Soalnya macet juga di jalan,” katanya.
Keberadaan objek wisata selfie di kawasan itu menimbulkan simpul kemacetan baru di Jalan Raya Singaraja-Denpasar.
Polisi pun melakukan pengamanan ekstra di sejumlah titik, untuk mengurai arus lalu lintas. Terutama di sepanjang Jalan Raya Wanagiri-Seririt.
Wakapolres Buleleng Kompol Ronny Riantoko mengungkapkan, simpul kemacetan ada pada dua titik. Yakni pada objek wisata selfie dan simpang tiga Wanagiri.
Polisi mengerahkan 25 personil polisi lalu lintas, untuk memperlancar arus lalu lintas. “Penyebab kemacetannya karena parkir kendaraan.
Makanya di setiap titik wisata selfie, kami siagakan personil di sana. Supaya kemacetannya cepat terurai. Sejauh ini bisa kami atasi. Kalau sudah sulit, baru kami ambil kebijakan buka tutup jalan. Itu opsi paling terakhir,” tegas Ronny.