Stefano Lilipaly. Dia adalah pemain yang begitu dicintai oleh suporter Bali United. Kontraknya sudah resmi berakhir pada 31 Desember 2020.
Namun, sampai sekarang dia masih belum menentukan masa depannya seperti apa. Banyak pertimbangan yang dilakukan Fano – sapaan akrabnya.
Selain itu, banyak rumor merebak terkait masa depannya di Bali United. Jawa Pos Radar Bali berkesempatan mewawancarai langsung Fano.
A: Halo apa kabar Fano?
B: Baik, lama ya kita tidak bertemu.
A: Jaga kondisi terus ya?
B: Tentu, Kamu tidak melihat kondisi fisik saya yang lebih berotot? Selama Covid-19 dan berhenti di Bali United, saya tidak pernah berhenti untuk latihan.
Saya belum pernah memiliki kondisi fisik seperti sekarang ini. Lihat kan perbedaannya dimana? Yang jelas, saya masing menunggu pertandingan resmi. Itu yang saya rindukan.
A: Berhenti di Bali United? Maksudnya tidak memperpanjang kontrak?
B. Iya (tidak memperpanjang kontrak). Mengenai alasannya, kamu harus tanya ke manajemen (Bali United). Tapi yang jelas, saya tidak harus pergi.
Namun, Bali United tidak memberikan pilihan meski ada beberapa opsi. Mereka sebenarnya bisa mempertahankan saya. Sekarang terserah mereka.
Saya masih berada di Bali dan mereka masih bisa berkomunikasi dengan saya kapanpun. Segala sesuatu menurut saya harus dalam keadaan yang bagus.
A: Apa yang menjadi alasan tidak memperpanjang kontrak?
B: Banyak faktor. Covid-19 dan lain sebagainya.
A: Masih terus berkomunikasi dengan Bali United atau sebaliknya, Bali United yang aktif menghubungimu?
B: Tidak, tidak. Kami memang sempat berkomunikasi intens beberapa bulan lalu. Minggu lalu, saya dan manajemen sempat berkomunikasi sedikit.
Saya memiliki hubungan baik dengan semua orang yang ada disini. Saya masih berkomunikasi dengan Coach Teco. Dia tahu masalah yang sebenarnya.