29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 19:07 PM WIB

Gudang Rongsokan di Kampung Jarat Terbakar, Warga Penarukan Panik

SINGARAJA – Warga yang tinggal di kawasan Kampung Jarat, Kelurahan Penarukan, Buleleng, dibuat panik.

Sebab dua buah gudang rongsokan terbakar. Masalahnya gudang tersebut berada dekat dengan pemukiman padat penduduk.

Gudang yang terbakar itu diketahui milik H. Suhaimi, 57, warga setempat dan H. Husain, 51, warga Kelurahan Kampung Bugis.

Keduanya sepakat mengelola usaha pengepul rongsokan di kawasan tersebut. Warga menyebut api pertama kali berasal dari sisi barat gudang rongsokan.

Api dengan cepat membesar, mengingat di dalam gudang banyak terdapat barang-barang yang mudah terbakar.

Terutama botol-botol plastik kosong. Dalam waktu singkat, api langsung membesar dan menjalar ke seluruh gudang.

Warga pun dibuat panik, karena di kawasan sekitar merupakan pemukiman padat penduduk.

Sejumlah warga lain juga bahu membahu mengatur arus lalu lintas dan menghalau pengendara yang ingin mendekat ke areal kebakaran. Sebab jalur tersebut hanya cukup untuk dilintasi satu unit truk saja.

Total tiga unit armada pemadam dikerahkan untuk menjinakkan api yang berkobar. Butuh 14 tangki air dan waktu selama 4 jam

bagi personil Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng untuk memadamkan api tersebut. Beruntung tak ada rumah warga yang turut terdampak kebakaran.

Kapolsek Kota Singaraja Kompol Dewa Ketut Darma Ariawan mengatakan, dari hasil identifikasi sementara, barang yang terbakar berupa mesin pengering, mesin pencacah, serta timbunan barang bekas yang telah dibeli pemilik gudang.

Tidak ada korban jiwa, karena tidak ada buruh yang tinggal di dalam gudang. Kompol Darma mengaku belum dapat memastikan pemicu musibah kebakaran tersebut.

“Informasi dari warga di sekitar TKP, awalnya memang ada asap dari sisi barat gudang. Karena isi gudangnya barang-barang yang mudah terbakar,

akhirnya api cepat membesar. Untuk mengetahui sebab pastinya, butuh penyelidikan dari tim labfor,” kata Kompol Darma.

Akibat peristiwa kebakaran tersebut, kerugian yang diderita pemilik gudang diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

SINGARAJA – Warga yang tinggal di kawasan Kampung Jarat, Kelurahan Penarukan, Buleleng, dibuat panik.

Sebab dua buah gudang rongsokan terbakar. Masalahnya gudang tersebut berada dekat dengan pemukiman padat penduduk.

Gudang yang terbakar itu diketahui milik H. Suhaimi, 57, warga setempat dan H. Husain, 51, warga Kelurahan Kampung Bugis.

Keduanya sepakat mengelola usaha pengepul rongsokan di kawasan tersebut. Warga menyebut api pertama kali berasal dari sisi barat gudang rongsokan.

Api dengan cepat membesar, mengingat di dalam gudang banyak terdapat barang-barang yang mudah terbakar.

Terutama botol-botol plastik kosong. Dalam waktu singkat, api langsung membesar dan menjalar ke seluruh gudang.

Warga pun dibuat panik, karena di kawasan sekitar merupakan pemukiman padat penduduk.

Sejumlah warga lain juga bahu membahu mengatur arus lalu lintas dan menghalau pengendara yang ingin mendekat ke areal kebakaran. Sebab jalur tersebut hanya cukup untuk dilintasi satu unit truk saja.

Total tiga unit armada pemadam dikerahkan untuk menjinakkan api yang berkobar. Butuh 14 tangki air dan waktu selama 4 jam

bagi personil Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng untuk memadamkan api tersebut. Beruntung tak ada rumah warga yang turut terdampak kebakaran.

Kapolsek Kota Singaraja Kompol Dewa Ketut Darma Ariawan mengatakan, dari hasil identifikasi sementara, barang yang terbakar berupa mesin pengering, mesin pencacah, serta timbunan barang bekas yang telah dibeli pemilik gudang.

Tidak ada korban jiwa, karena tidak ada buruh yang tinggal di dalam gudang. Kompol Darma mengaku belum dapat memastikan pemicu musibah kebakaran tersebut.

“Informasi dari warga di sekitar TKP, awalnya memang ada asap dari sisi barat gudang. Karena isi gudangnya barang-barang yang mudah terbakar,

akhirnya api cepat membesar. Untuk mengetahui sebab pastinya, butuh penyelidikan dari tim labfor,” kata Kompol Darma.

Akibat peristiwa kebakaran tersebut, kerugian yang diderita pemilik gudang diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/