AMLAPURA – I Nengah Ada, 61, seorang petani salak asal Banjar Pateh, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem ditemukan tewas di bawah air terjun Jaga Satru, Desa Duda Timur, Selasa kemarin (23/2).
Diduga Nengah Ada meninggal dunia setelah terjatuh dari kebun salak yang berada di atas tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut informasi, kejadian bermula ketika Nengah Ada pergi ke kebun salak miliknya untuk bersih-bersih sekaligus memanen salak yang sudah masuk masa panen, Senin lalu (22/2).
Hanya saja, menurut Perbekel Duda Timur, Gede Pawana, Nengah Ada tidak kunjung kembali ke rumah sehingga membuat orang rumah khawatir.
Pihak keluarga akhirnya melakukan pencarian, namun Nengah Ada tidak kunjung ditemukan. “Saat melakukan pencarian pada hari
Selasa (23/2) sekitar pukul 10.30, pihak keluarga akhirnya menemukan Nengah Ada di dekat air terjun Jaga Satru,” ungkapnya.
Oleh pihak keluarga, Nengah Ada ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Bila dilihat dari lokasi kebun salak milik korban, Nengah Ada jatuh dari ketinggian 15 meter.
Ngerinya korban jatuh ke sungai dengan permukaan yang berbatu. “Korban kemudian dievakuasi,” terangnya.
Kapolsek Selat AKP Bambang Haryanto dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Diungkapkannya korban meninggalkan rumah, Senin (22/2) sekitar pukul 14.30. Dan oleh warga dilihat sedang berada di kebun sekitar pukul 15.00.
“Oleh warga, korban dilihat sedang berada di kebun yang lokasinya di atas penemuan mayat. Namun pada hari itu korban tidak pulang sehingga pihak keluarga
melakukan pencarian tetapi tidak kunjung ketemu. Baru Selasa (23/2), korban ditemukan namun dalam kondisi tidak bernyawa,” ujarnya.
Jenazah korban langsung dievakuasi. Pihak keluarga menerima peristiwa itu bagai musibah sehingga tidak mengehendaki dilakukan otopsi.