RadarBali.com – Berawal dari nonton pertandingan bola voli di Banjar Soka, Penebel, sekelompok warga dari Banjar/Desa Tua, Marga mengeroyok warga lain dari Banjar Bayan, Desa Tua di Jalan Subak Kelaci, Desa Tua Jumat (3/11) kemarin.
Tiga orang babak belur setelah jadi bulan-bulanan sekelompok warga dalam jumlah lebih banyak. Enam orang yang diduga menjadi pelaku pun diciduk aparat dari Polsek Marga.
Menurut informasi, kejadian itu berlangsung Pukul 14.30. Saat itu, korban Kadek Hendra Saputra, 22, asal Banjar Bayan, sedang mengendarai sepeda motor melewati Jalan Subak Guyang dan Subak Kelaci.
Kala itu, Hendra akan berangkat kerja ke Denpasar. Ketika sampai di pertigaan Subak Kelaci, tiba-tiba dicegat Tiko dari Banjar Tua.
Ketika korban berhenti dan menanyakan ada masalah apa, Tiko malah menantang berkelahi. “Ne be cang lawan duel,” tantang Tiko kepada Hendra.
Lantas, korban pun menjawab: “Sing ade sing kene-keto, tiang sing demen ngae uyut, tiang demen ngalih timpal.”
Tiba-tiba, korban ditendang dari belakang dan dipukul. Ketika korban turun dari sepeda motor, pelaku lain, semuanya dari Banjar Tua mengeroyok hingga korban jatuh ke got.
Bahkan, dari ketika sudah jatuh di got, korban terus dihujani pukulan. Datanglah I Ketut Suwitra, 30, petani yang sebanjar dengan korban Hendra, dengan maksud melerai.
Namun, Suwitra malah kena keroyok. Juga, Wayan Alit Ardika Putra, 23, yang mencoba melerai dihajar juga oleh para pelaku.
Akibat kejadian tersebut, Hendra mengalami luka lecet pada dahi sebelah kanan, luka robek pada bibir bawah, gigi atas tengah lepas satu, dan tiga gigi atas sebelah kiri goyang serta mengeluarkan darah.
Pun dengan Suwitra mengalami robek bibir atas, gigi depan bawah goyang, kepala mengalami rasa sakit, dan telinga kanan luka lecet dan haha kanan terasa sakit.
Alit Ardika juga mengalami sakit di kepala dan pelipis kanannya agak bengkak, serta luka lecet pada lutut Kiri akibat jatuh.
Pihak kepolisian pun menciduk para pelaku penganiayaan secara bersama ini. Enam orang diringkus.
Mereka adalah I Made Astika Yasa, 42, pedagang; Wayan Punia, 45, petani; I Gede Ketut Bujangga Wira Putra, 21, pengangguran;
I Putu Ekantana Putra,20, pelajar; Komang Hery Krisna Yuda, 30; dan I Made Gede Dwi Putrawan, 30. Keenamnya dari Banjar Tua.
Menurut sumber, peristiwa ini dipicu saling ejek saat menonton pertandingan voli. Pihak kepolisian masih melakukan media kedua pihak.
Sayang, Kapolsek Marga AKP I Made Gede Widia Adnyana ketika dihubungi tidak mengangkat ponselnya maupun membalas pesan Whatsapp.
Pun demikian dengan Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Putu Oka Suyasa. Bahkan, Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto tidak membalas pesan melalui Whatsapp.