26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:53 AM WIB

Tambah SDM, Kantor SAR Denpasar Latih Puluhan Orang di Buleleng

GEROKGAK – Kantor SAR Denpasar terus berupaya menambah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) SAR yang ada di Bali Utara.

Kemarin Kantor SAR Denpasar memberikan pelatihan kepada sejumlah potensi yang ada di Buleleng.

Total ada 25 orang yang dilibatkan dalam pelatihan tersebut. Potensi SAR itu berasal dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), serta relawan.

Pelatihan difokuskan pada teknik pertolongan di lokasi ketinggian alias teknik vertical rescue. Pelatihan dipusatkan di Pos SAR Buleleng hingga Minggu (28/2) mendatang.

Plh. Direktur Bina Potensi Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional, Mochamad Hernanto mengatakan, ketersediaan SDM personil SAR di seluruh lokasi masih sangat terbatas.

Untuk itu pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM para relawan yang ada di seluruh wilayah.

“Keterlibatan potensi SAR ini sangat membantu dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan. Karena kami tidak bisa bekerja sendiri.

Mereka juga menjadi garda terdepan kami dalam hal pencegahan,” kata Hernanto saat ditemui di Pos SAR Buleleng yang ada di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak.

Lebih lanjut Hernanto mengatakan, pelatihan SAR kali ini sengaja menekankan keterampilan teknik evakuasi di ketinggian.

Sebab kontur wilayah Buleleng di sisi selatan didominasi oleh kondisi tebing dan perbukitan. Sehingga berpotensi terjadi musibah di ketinggian.

Setelah pelatihan itu, potensi SAR yang terlibat diharapkan dapat secara aktif membantu proses operasi pencarian dan pertolongan korban.

“Supaya proses evakuasi bisa dilakukan secara cepat, tepat dan aman. Ini sekaligus menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan dalam teknik evakuasi,” jelasnya.

Total ada 7 orang instruktur dan 3 orang asisten instruktur yang terlibat dalam pelatihan tersebut.

Mereka bukan hanya terlibat dalam teori saja. namun juga terlibat dalam praktik langsung yang akan dilakukan di kawasan Pulaki, Gerokgak.

Mengingat pelatihan dilakukan selama masa pandemi, para peserta wajib mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

Sebelum pelatihan, para peserta juga harus menjalani rapid test antigen. Tim SAR mengaku menyiapkan dua orang tim medis yang siaga selama 24 jam mengawasi proses pelatihan.

Tim SAR juga menyiapkan bilik isolasi, apabila ada peserta yang terindikasi terinfeksi covid-19. 

GEROKGAK – Kantor SAR Denpasar terus berupaya menambah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) SAR yang ada di Bali Utara.

Kemarin Kantor SAR Denpasar memberikan pelatihan kepada sejumlah potensi yang ada di Buleleng.

Total ada 25 orang yang dilibatkan dalam pelatihan tersebut. Potensi SAR itu berasal dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), serta relawan.

Pelatihan difokuskan pada teknik pertolongan di lokasi ketinggian alias teknik vertical rescue. Pelatihan dipusatkan di Pos SAR Buleleng hingga Minggu (28/2) mendatang.

Plh. Direktur Bina Potensi Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional, Mochamad Hernanto mengatakan, ketersediaan SDM personil SAR di seluruh lokasi masih sangat terbatas.

Untuk itu pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM para relawan yang ada di seluruh wilayah.

“Keterlibatan potensi SAR ini sangat membantu dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan. Karena kami tidak bisa bekerja sendiri.

Mereka juga menjadi garda terdepan kami dalam hal pencegahan,” kata Hernanto saat ditemui di Pos SAR Buleleng yang ada di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak.

Lebih lanjut Hernanto mengatakan, pelatihan SAR kali ini sengaja menekankan keterampilan teknik evakuasi di ketinggian.

Sebab kontur wilayah Buleleng di sisi selatan didominasi oleh kondisi tebing dan perbukitan. Sehingga berpotensi terjadi musibah di ketinggian.

Setelah pelatihan itu, potensi SAR yang terlibat diharapkan dapat secara aktif membantu proses operasi pencarian dan pertolongan korban.

“Supaya proses evakuasi bisa dilakukan secara cepat, tepat dan aman. Ini sekaligus menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan dalam teknik evakuasi,” jelasnya.

Total ada 7 orang instruktur dan 3 orang asisten instruktur yang terlibat dalam pelatihan tersebut.

Mereka bukan hanya terlibat dalam teori saja. namun juga terlibat dalam praktik langsung yang akan dilakukan di kawasan Pulaki, Gerokgak.

Mengingat pelatihan dilakukan selama masa pandemi, para peserta wajib mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

Sebelum pelatihan, para peserta juga harus menjalani rapid test antigen. Tim SAR mengaku menyiapkan dua orang tim medis yang siaga selama 24 jam mengawasi proses pelatihan.

Tim SAR juga menyiapkan bilik isolasi, apabila ada peserta yang terindikasi terinfeksi covid-19. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/