SEMARAPURA – Sejak adanya wabah virus korona, penjualan kain, khususnya kain tenun endek mengalami penurunan hingga puluhan persen di Pasar Semarapura, Klungkung. Tetapi sejak terbitnya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali atau Kain Tenun Tradisional Bali, penjualan kain tenun endek mengalami peningkatan. Pedagang pun panen cuan alias untung.
Seperti yang diungkapkan Nengah Muneh, salah seorang pedagang kain tenun endek di Pasar Semarapura, Rabu (24/2). Menurutnya sejak adanya wabah virus korona, penjualan kain endek di tempatnya menurun drastis. Tidak tanggung-tanggung, penurunan penjualannya mencapai 75 persen.
“Saya mulai jualan di pasar ini sejak tahun 1990. Saat korona ini penjualan paling sulit yang saya rasakan,” katanya.
Sejak terbitnya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali atau Kain Tenun Tradisional Bali, diungkapkannya penjualan kain tenun endek mulai merangkak naik. Itu mulai terjadi sejak satu minggu yang lalu.
“Astungkara sudah ada yang mulai beli (kain tenun endek). Sejak satu mingguan mulai ramai orang beli,” terangnya seraya menyebut, peningkatan penjualan ini sebetulnya belum terlalu signifikan.
Menurutnya kain tenun endek yang banyak dicari konsumen, yakni kain endek produksi Klungkung, Sampalan, dan Sidemen. Untuk harga, lebih banyak yang mencari kain dengan rentan harga mulai Rp 70 ribu – Rp 100 ribu per meter.
“Banyakan yang cari kain tenun Bali bukan cetak. Tetapi dengan harga yang murah,” bebernya.
Lebih lanjut pihaknya sangat berharap wabah virus korona segera berlalu dan ekonomi bisa segera pulih. Sehingga penjualan kain di tempatnya kembali bergairah seperti sebelum adanya wabah.