25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:56 AM WIB

Ekspor Produk Kayu Turun, Ekspor Barang Naik

RadarBali.com – Nilai ekspor barang asal Bali yang dikirim melalui beberapa pelabuhan mengalami peningkatan. Baik dari sisi bulan maupun tahun.

Berdasar data BPS Provinsi Bali, ekspor barang asal Bali bulan September 2017 tercatat mencapai USD 44.153.042. Nilai ini meningkat jika dibanding bulan sebelumnya mencapai 2,51 persen.

Sedang berdasar year to year (yoy) mengalami peningkatan 8,99 persen dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama. Namun, untuk nilai ekspor barang kerajinan berbahan kayu justru mengalami penurunan.

Nilai ekspor bulan September 2017 turun hingga 20,55 persen dengan nilai ekspor USD 3.737.001, dibanding Agustus bulan sebelumnya yang mencapai USD 4.703.447.

Pun jika dibandingkan dengan bulan September 2016 lalu, kenaikannya tipis, 2,39 persen dengan nilai ekspor USD 3.649.892. Sementara itu, dari sisi handicraft berbahan kayu,

Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali Ketut Dharma Siadja mengaku ada peningkatan ekspor untuk jenis kerajinan kayu meski sangat tipis.

Peningkatan ini terjadi sejak memasuki awal tahun 2017 ini, setelah sejak 2009 lalu mengalami penurunan akibat terjadi krisis di negara Amerika dan Eropa.

“Naiknya tipis hanya sekitar 2 persen. Tapi minimal positif, semoga ke depan lebih besar lagi,” tutur dia.

Kata dia, peningkatan eksportir kerajinan yang mulai menunjukkan geliat peningkatan setelah mengikuti beberapa pameran ajang nasional maupun internasional.

Selain itu, dari segi variasi dan inovasi terus berkembang. “Yang menjadi saingan saat ini ada tiga negara ASEAN, mulai dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam,” pungkasnya.

 

 

 

RadarBali.com – Nilai ekspor barang asal Bali yang dikirim melalui beberapa pelabuhan mengalami peningkatan. Baik dari sisi bulan maupun tahun.

Berdasar data BPS Provinsi Bali, ekspor barang asal Bali bulan September 2017 tercatat mencapai USD 44.153.042. Nilai ini meningkat jika dibanding bulan sebelumnya mencapai 2,51 persen.

Sedang berdasar year to year (yoy) mengalami peningkatan 8,99 persen dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama. Namun, untuk nilai ekspor barang kerajinan berbahan kayu justru mengalami penurunan.

Nilai ekspor bulan September 2017 turun hingga 20,55 persen dengan nilai ekspor USD 3.737.001, dibanding Agustus bulan sebelumnya yang mencapai USD 4.703.447.

Pun jika dibandingkan dengan bulan September 2016 lalu, kenaikannya tipis, 2,39 persen dengan nilai ekspor USD 3.649.892. Sementara itu, dari sisi handicraft berbahan kayu,

Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali Ketut Dharma Siadja mengaku ada peningkatan ekspor untuk jenis kerajinan kayu meski sangat tipis.

Peningkatan ini terjadi sejak memasuki awal tahun 2017 ini, setelah sejak 2009 lalu mengalami penurunan akibat terjadi krisis di negara Amerika dan Eropa.

“Naiknya tipis hanya sekitar 2 persen. Tapi minimal positif, semoga ke depan lebih besar lagi,” tutur dia.

Kata dia, peningkatan eksportir kerajinan yang mulai menunjukkan geliat peningkatan setelah mengikuti beberapa pameran ajang nasional maupun internasional.

Selain itu, dari segi variasi dan inovasi terus berkembang. “Yang menjadi saingan saat ini ada tiga negara ASEAN, mulai dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam,” pungkasnya.

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/