25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:43 AM WIB

Antisipasi Erupsi, BNPB Gencar Edukasi Warga Zona Bahaya

RadarBali.com – Penentuan dusun yang masuk zona merah atau berbahaya di bawah radius 6 Km dan perluasan 7,5 km dilakukan BNPB dan para perbekel 15 desa.

Caranya dengan melakukan verifikasi sekaligus bisa melihat di peta satelit yang bisa di perbesar sehingga mudah mengenali desa yang ada.

Kepala Subbid Sistem Jaringan BNPB Marianto mengatakan, data dusun tersebut masih bersifat sementara dan akan terus di perdalam dengan melakukan verifikasi yang lebih akurat.

Yang jelas data ini nanti akan dilaporkan ke Komandan Satgas Bancana yang juga Dandim Karangasem Letkol Inf Sjafirial Agustus.

“BNPB akan melakukan edukasi dan pelatihan evakuasi mandiri kepada masyarakat di 15 desa tersebut,” ujar Marianto.

Dengan begitu, kata dia, masing-masing banjar nanti paham dengan kondisi bencana dan siap jika terjadi bencana.

Kepala desa juga diharapkan menggunakan sistem komunikasi yang disepakati di desanya untuk memberitahukan kepada masyarakat kalau ada erupsi.

“Bisa saja dengan kentongan, tergantung kesepakatan,” tambah Kasubdit Peran Organisasi Sosial Kemasyarakatan BNPB Sigit Padmono Dewo.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, warga dari dusun – dusun zona merah tersebut ada yang sudah pulang. Namun ada juga yang masih mengungsi.

Seperti warga Dusun Bantas, Barutinggit, Kubu. 90 persen warganya sudah balik dari pengungsian. “Ya 90 persen warga Bantas sudah balik,” ujar Nengah Nirka, Perbekel Baturinggit, Kubu.

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri menegaskan agar warga yang berada di zona merah yakni radius 6 KM dan perluasan 7,5 km tetap mengungsi. 

RadarBali.com – Penentuan dusun yang masuk zona merah atau berbahaya di bawah radius 6 Km dan perluasan 7,5 km dilakukan BNPB dan para perbekel 15 desa.

Caranya dengan melakukan verifikasi sekaligus bisa melihat di peta satelit yang bisa di perbesar sehingga mudah mengenali desa yang ada.

Kepala Subbid Sistem Jaringan BNPB Marianto mengatakan, data dusun tersebut masih bersifat sementara dan akan terus di perdalam dengan melakukan verifikasi yang lebih akurat.

Yang jelas data ini nanti akan dilaporkan ke Komandan Satgas Bancana yang juga Dandim Karangasem Letkol Inf Sjafirial Agustus.

“BNPB akan melakukan edukasi dan pelatihan evakuasi mandiri kepada masyarakat di 15 desa tersebut,” ujar Marianto.

Dengan begitu, kata dia, masing-masing banjar nanti paham dengan kondisi bencana dan siap jika terjadi bencana.

Kepala desa juga diharapkan menggunakan sistem komunikasi yang disepakati di desanya untuk memberitahukan kepada masyarakat kalau ada erupsi.

“Bisa saja dengan kentongan, tergantung kesepakatan,” tambah Kasubdit Peran Organisasi Sosial Kemasyarakatan BNPB Sigit Padmono Dewo.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, warga dari dusun – dusun zona merah tersebut ada yang sudah pulang. Namun ada juga yang masih mengungsi.

Seperti warga Dusun Bantas, Barutinggit, Kubu. 90 persen warganya sudah balik dari pengungsian. “Ya 90 persen warga Bantas sudah balik,” ujar Nengah Nirka, Perbekel Baturinggit, Kubu.

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri menegaskan agar warga yang berada di zona merah yakni radius 6 KM dan perluasan 7,5 km tetap mengungsi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/