30.3 C
Jakarta
15 September 2024, 10:31 AM WIB

Musim Hujan Pengaruhi Penetasan Telur Penyu, Langsung Dilepas ke Laut

NEGARA– Musim hujan mempengaruhi proses penetasan penyu di tempat konservasi penyu Kurma Asih, Desa Perancak.

Salah satu dampaknya adalah memperlambat proses penetasan telur penyu semi alami. Namun, dari segi produktivitas meningkat dibandingkan sebelumnya.

Menurut I Wayan Anom Astika Jaya, Koordinator Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih, telur penyu yang ditetaskan di sarang alami sejak bulan Januari ini sudah mencapai enam sarang.

Telur tersebut berasal dari sarang penyu di pesisir Desa Perancak yang dipindahkan ke tempat penangkaran semi alami agar lebih aman dari ancaman pemangsa.

Akan tetapi, karena saat ini masih musim hujan, proses penetasan terlambat sekitar seminggu dari waktu normal.

Karena itu, sejak Januari hingga awal Maret ini baru dua sarang dari total enam sarang yang ditetaskan di sarang semi alami. “Musim ini sangat pengaruh terhadap proses penetasan telur,” ungkapnya.

Meski mengalami keterlambatan penetasan telur, jumlah telur yang menetas justru lebih banyak dibandingkan saat kondisi cuaca normal.

Telur penyu yang menetas juga sudah langsung di lepasliarkan ke laut untuk menjaga kelestariannya.

Anom menambahkan, sebagai tempat untuk konservasi penyu di Jembrana, membutuhkan dukungan pemerintah terutama dalam hal anggaran untuk operasional pelestarian penyu.

Hal tersebut disambut baik Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang berjanji mengalokasikan anggaran pada APBD Perubahan untuk tempat konservasi penyu Kurma Asih. 

NEGARA– Musim hujan mempengaruhi proses penetasan penyu di tempat konservasi penyu Kurma Asih, Desa Perancak.

Salah satu dampaknya adalah memperlambat proses penetasan telur penyu semi alami. Namun, dari segi produktivitas meningkat dibandingkan sebelumnya.

Menurut I Wayan Anom Astika Jaya, Koordinator Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih, telur penyu yang ditetaskan di sarang alami sejak bulan Januari ini sudah mencapai enam sarang.

Telur tersebut berasal dari sarang penyu di pesisir Desa Perancak yang dipindahkan ke tempat penangkaran semi alami agar lebih aman dari ancaman pemangsa.

Akan tetapi, karena saat ini masih musim hujan, proses penetasan terlambat sekitar seminggu dari waktu normal.

Karena itu, sejak Januari hingga awal Maret ini baru dua sarang dari total enam sarang yang ditetaskan di sarang semi alami. “Musim ini sangat pengaruh terhadap proses penetasan telur,” ungkapnya.

Meski mengalami keterlambatan penetasan telur, jumlah telur yang menetas justru lebih banyak dibandingkan saat kondisi cuaca normal.

Telur penyu yang menetas juga sudah langsung di lepasliarkan ke laut untuk menjaga kelestariannya.

Anom menambahkan, sebagai tempat untuk konservasi penyu di Jembrana, membutuhkan dukungan pemerintah terutama dalam hal anggaran untuk operasional pelestarian penyu.

Hal tersebut disambut baik Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang berjanji mengalokasikan anggaran pada APBD Perubahan untuk tempat konservasi penyu Kurma Asih. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/