RadarBali.com – Pengungsi banyak mengalami kerugian material saat dipaksa mengungsi. Di antaranya adalah para peternak yang sudah terlanjur ternaknya terjual dengan harga murah karena harus buru-buru mengungsi.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Ternak Kementerian Pertanian Ketut Diarmita mengakui akan berupaya membantu peternak yang kondisinya seperti itu.
Terutama para petani yang memang tidak mampu. Seperti punya satu ekor sapi, kemudian dijual dengan harga murah.
“Kita akan upayakan beri pengganti untuk peternak yang tidak mampu. Penggantian akan dilakukan selektif,” ujar Ketut Diarmita di sela pertemuan
dengan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dan Dandim Karangasem Letkol Inf Sjafirul Agustus di Posko Induk Siaga Bencana Gunung Agung, Tanah Ampo Manggis kemarin siang.
Bahkan saat ini pihaknya mengakui sudah ada anggaran untuk sekitar 200 ekor sapi. Untuk ternak yang patah saat evakuasi juga akan diupayakan dibantu.
Di antaranya adalah dengan dicarikan tukang potong agar dibeli dengan harga yang layak sesuai pasaran.
Dirjen Kesehatan Ternak sendiri telah menyediakan lokasi penampungan hewan ternak termasuk sapi. Ada beberapa titik dan tersebar di beberapa tempat seperti Rendang, Sidemen, Abang, Manggis, Karangasem serta Buleleng.
Bahkan, di Buleleng ada lahan seluas 8 hektare sehingga bisa cukup untuk 2.000 ekor sapi. Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra meminta agar hewan yang ada di penampungan sebaiknya di biarkan dulu di lokasi.
Pihaknya menjamin untuk pakan sudah tersedia. Karena kalau di bawa balik evakuasi hewan lebih sulit dilakukan kalau terjadi apa – apa lagi.