NEGARA – Jalan tol Gilimanuk – Mengwi, diperkirakan menggunakan lahan seluas 500 hektare di wilayah Jembrana.
Selain lahan basah dan kering, puluhan hektare di antaranya merupakan kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Untuk mengurangi dampak lingkungan, Taman Nasional Bali Barat (TNBB) mengusulkan pembangunan fly over di kawasan hutan dan koridor khusus satwa di area yang dilalui jalan tol.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Agus Ngurah Krisna Kepakisan, saat konsultasi publik dalam rangka pelaksanaan studi amdal pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi, di gedung kesenian Ir. Soekarno, kemarin
Menurutnya, usulan itu dilontarkan meski hingga saat ini belum ada keputusan mengenai penentuan lokasi jalan tol.
Hanya saja, berdasar trase jalan tol bakal melintasi kawasan hutan TNBB. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan pembangunan
jalan tol Gilimanuk – Mengwi juga memperhatikan dampak lingkungan terhadap keberlangsungan satwa di kawasan TNBB.
Salah satunya adalah pembuatan jalan tol dengan flyover atau jalan layang dan dibuatkan koridor khusus.
“Karena berkaitan dengan amdal, saran masukan kami untuk mengurangi dampak lingkungan, jalan tolnya dibuat jalan layang kemudian koridor satwa,” terangnya.