DENPASAR – Permasalahan sampah tak kunjung selesai di Kota Denpasar. Sebelumnya ada rencana membuat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Suwung. Kemudian rencana itu direvisi menjadi Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Kini, muncul lagi pengelolaan sampah di desa/ kelurahan menjadi pelet seperti yang sudah dilakukan Kabupaten Klungkung melalui TOSS (tempat olah sampah setempat).
Untuk membahas hal tersebut Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara tengah menjajaki kerja sama dengan PT. Indonesia Power Bali. Seperti Senin (8/3) bertemu langsung General Manager (GM), Indonesia Power Flavianus Erwin Putranto di Kantor Wali Kota.
Dalam kesempatan tersebut, IGN Jaya Negara yang didampingi PJ. Sekda I Made Toya menyampaikan tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung harus segera ditangani. Dengan cara pengelolaan sampah yang sistematis dan berkesinambungan meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Lebih lanjut, untuk mendorong percepatan pengelolaan sampah, pemerintah akan memberikan bantuan mesin pencacah dan pelet kepada seluruh desa/ kelurahan di Denpasar. Ke depannya pengelolaan sampah dilakukan oleh pihak desa dan kelurahan dengan cara dicacah terlebih dahulu kemudian diubah menjadi pelet. Hasil pelet akan dikumpulkan terlebih dahulu dalam sebuah gudang yang kemudian diserahkan ke pihak Indonesia Power untuk dibeli dan dimanfaatkan jadi listrik.
“Dengan adanya pengelolaan sampah yang sistematis dan berkesinambungan maka permasalahan sampah di Kota Denpasar dapat teratasi mulai dari hulu sehingga sampah yang terbuang ke TPA akan semakin berkurang. Selain itu, adanya mesin pencacah dan pelet akan meningkatkan nilai ekonomi di setiap desa. BUMDes selaku pihak pengelola mesin akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan pelet ke pihak PT. Indonesia Power,” ujar Jaya Negara.
Pihak PT. Indonesia Power menyambut baik kerja sama pengelolaan sampah dari Pemkot Denpasar. Erwin Putranto menyampaikan akan membentuk tim khusus untuk melakukan penelitian dan menghitung secara rinci mengenai harga jual hasil pelet dan syarat-syarat teknis lainnya.
Pelet menjadi energi listrik bukan barang baru bagi Indonesia Power. Sebab, saat ini Indonesia Power sudah mengolah pelet menjadi listrik di PLTU Jeranjang Lombok.
“Kami menyambut baik kerja sama dari Pemerintah Kota Denpasar. Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang harus kita selesaikan bersama. Untuk itu kami akan membentuk tim khusus untuk melakukan kajian,” kata Erwin Putranto.
Lebih lanjut, Erwin menyampaikan permasalahan yang muncul dari pembelian pelet adalah volume produksi yang masih minim. Jadi biaya kirim pelet ke PLTU Jeranjang Lombok menghabiskan biaya cukup besar. Menurutnya, upaya Pemkot Denpasar untuk mendirikan sebuah gudang sebagai tempat pengumpulan pelet dari setiap desa merupakan solusi yang tepat.
“Kami siap bekerja sama dalam penanganan sampah ini,” pungkas Erwin Putranto.