33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:35 PM WIB

Bukan Sarjana Teknik, Karyanya Disenangi Pecinta Motor Dunia

Motor custom terbilang mahal. Apalagi yang hobi modifikasi. Kedux Garage berhasil menjadikan hobi sebagai sumber penghidupan.

 

 

NI KADEK NOVI FEBRIANI, Denpasar

NAMANYA tenar di kalangan anak muda Bali khususnya Denpasar. Nyoman Gede Sentana Putra akrab disapa Kedux, itu nama tenarnya.

Kedux, sang juara motor modifikasi di berapa even internasional. Ditemui di rumah modifikasinya di Jalan Nangka Selatan, Gang. 2 No. 7, Denpasar, Sabtu (4/11),

Jawa Pos Radar Bali menyempatkan diri berbincang sejenak dengan Kedux mengenai bagaimana awal mula dia merintis usaha sebagai seorang kreator modifikasi motor.

Di bengkel tersebut, semua perlengkapan modifikasi tertata. Meski tidak rapi, tapi Kedux tahu pasti di mana  dia meletakkan alat-alat untuk menyulap motor-motor tersebut.

Tak berlatar belakang pendidikan teknik, tapi karyanya mungkin melebih insinyur atau sarjana teknik sekalipun.

Berawal dari aktivitas di dunia motor sebagai builder dan melukis pinstripe di sebuah bengkel Harley dekat rumah pada tahun 2006.

Diakuinya Sedikit demi belajar mendesain motor, sampai kemudian seseorang di sana meminta untuk belajar pinstripe.

“Segala macam majalah mengenai modifikasi motor saya lihat, sambil belajar menggambar pinstripe”, ungkap pria tamatan Desain Grafis ini.

Menariknya, dengan bermodal uang Rp 600 ribu, Kedux memulai usahanya. Berawal dengan mendesain helm seorang customer, dan dibayar 700 ribu.

Disebutkan pengerjaan semuanya masih serba manual dengan menggunakan kuas. Sehingga Kedux mulai menguasai keahlian mengenai pinstripe.

Lalu, pada tahun 2008 dia memulai usaha kecilnya sendiri di rumahnya dengan membuka sebuah bengkel cat motor dengan pinstripe custom seadanya.

Dari hasil uang itu lah ia mulai membeli perlengkapan bengkel sedikit demi sedikit. Seperti airbrush dan lainnya. Dari sana awal berdirinya Kedux Garage hingga saat ini.

Hebatnya, motor hasil garapannya beberapa kali menjadi juara di sejumlah kontes motor nasional maupun mancanegara.

Selanjutnya, dia meminjam uang di bank dan mulai mencoba membangun motor karena menganggap di cat dan pinstripe saja kurang menantang.

“Saya terus belajar dan mencoba hal-hal yang baru dengan tingkat tantangan yang meningkat, saya mencoba hal baru dan sampai akhirnya membuat sebuah motor custom,” ujarnya. 

Motor-motor yang dia buat disukai oleh komunitas kreatif NK13. Sehingga ada yang mulai memesan untuk membuat sebuah motor custom.

Dan, juga Kedux rajin mengikuti even-even acara custom bike dari awal even di Bali, Indonesia sampai sekarang di Jepang.

 “Dan hasil karya motor-motor custom bike sudah banyak disukai para pecinta motor custom”, tutur Kedux.

Selain motor, Kedux juga memproduksi sebuah merchandise dengan nama Clothing NK13 yang sudah menyasar pasaran internasional seperti di Amerika dan Jepang.

Ini merupakan salah satu usaha kerasnya yang dia rintis dari bawah dan berani mencoba sesuatu hal yang baru.

Bisa dikatakan dengan modal ratusan ribu, kini Kedux memiliki omzet mencapai ratusan juta. Dia berharap para generasi muda yang ada di Bali,

khususnya generasi muda Denpasar untuk berani mencoba sesuatu yang baru dan sesuai dengan minat serta keahlian dimiliki.

Dia pun berpesan agar generasi muda jangan lupa akan jati diri sebagai orang Bali yang memiliki budaya.

“Jangan takut mencoba sesuatu yang menurut kalian bagus dan berguna, walaupun kalian dicemooh pada awalnya.

Karena ukuran kesuksesan itu tidak akan didapat secara instan, perlu banyak proses yang dilalui walaupun itu menyakitkan dan berat,” pungkas pria asal Banjar Tainsiat, Denpasar, ini.

Motor custom terbilang mahal. Apalagi yang hobi modifikasi. Kedux Garage berhasil menjadikan hobi sebagai sumber penghidupan.

 

 

NI KADEK NOVI FEBRIANI, Denpasar

NAMANYA tenar di kalangan anak muda Bali khususnya Denpasar. Nyoman Gede Sentana Putra akrab disapa Kedux, itu nama tenarnya.

Kedux, sang juara motor modifikasi di berapa even internasional. Ditemui di rumah modifikasinya di Jalan Nangka Selatan, Gang. 2 No. 7, Denpasar, Sabtu (4/11),

Jawa Pos Radar Bali menyempatkan diri berbincang sejenak dengan Kedux mengenai bagaimana awal mula dia merintis usaha sebagai seorang kreator modifikasi motor.

Di bengkel tersebut, semua perlengkapan modifikasi tertata. Meski tidak rapi, tapi Kedux tahu pasti di mana  dia meletakkan alat-alat untuk menyulap motor-motor tersebut.

Tak berlatar belakang pendidikan teknik, tapi karyanya mungkin melebih insinyur atau sarjana teknik sekalipun.

Berawal dari aktivitas di dunia motor sebagai builder dan melukis pinstripe di sebuah bengkel Harley dekat rumah pada tahun 2006.

Diakuinya Sedikit demi belajar mendesain motor, sampai kemudian seseorang di sana meminta untuk belajar pinstripe.

“Segala macam majalah mengenai modifikasi motor saya lihat, sambil belajar menggambar pinstripe”, ungkap pria tamatan Desain Grafis ini.

Menariknya, dengan bermodal uang Rp 600 ribu, Kedux memulai usahanya. Berawal dengan mendesain helm seorang customer, dan dibayar 700 ribu.

Disebutkan pengerjaan semuanya masih serba manual dengan menggunakan kuas. Sehingga Kedux mulai menguasai keahlian mengenai pinstripe.

Lalu, pada tahun 2008 dia memulai usaha kecilnya sendiri di rumahnya dengan membuka sebuah bengkel cat motor dengan pinstripe custom seadanya.

Dari hasil uang itu lah ia mulai membeli perlengkapan bengkel sedikit demi sedikit. Seperti airbrush dan lainnya. Dari sana awal berdirinya Kedux Garage hingga saat ini.

Hebatnya, motor hasil garapannya beberapa kali menjadi juara di sejumlah kontes motor nasional maupun mancanegara.

Selanjutnya, dia meminjam uang di bank dan mulai mencoba membangun motor karena menganggap di cat dan pinstripe saja kurang menantang.

“Saya terus belajar dan mencoba hal-hal yang baru dengan tingkat tantangan yang meningkat, saya mencoba hal baru dan sampai akhirnya membuat sebuah motor custom,” ujarnya. 

Motor-motor yang dia buat disukai oleh komunitas kreatif NK13. Sehingga ada yang mulai memesan untuk membuat sebuah motor custom.

Dan, juga Kedux rajin mengikuti even-even acara custom bike dari awal even di Bali, Indonesia sampai sekarang di Jepang.

 “Dan hasil karya motor-motor custom bike sudah banyak disukai para pecinta motor custom”, tutur Kedux.

Selain motor, Kedux juga memproduksi sebuah merchandise dengan nama Clothing NK13 yang sudah menyasar pasaran internasional seperti di Amerika dan Jepang.

Ini merupakan salah satu usaha kerasnya yang dia rintis dari bawah dan berani mencoba sesuatu hal yang baru.

Bisa dikatakan dengan modal ratusan ribu, kini Kedux memiliki omzet mencapai ratusan juta. Dia berharap para generasi muda yang ada di Bali,

khususnya generasi muda Denpasar untuk berani mencoba sesuatu yang baru dan sesuai dengan minat serta keahlian dimiliki.

Dia pun berpesan agar generasi muda jangan lupa akan jati diri sebagai orang Bali yang memiliki budaya.

“Jangan takut mencoba sesuatu yang menurut kalian bagus dan berguna, walaupun kalian dicemooh pada awalnya.

Karena ukuran kesuksesan itu tidak akan didapat secara instan, perlu banyak proses yang dilalui walaupun itu menyakitkan dan berat,” pungkas pria asal Banjar Tainsiat, Denpasar, ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/