TABANAN – Sungguh miris dan memprihatinkan melihat sejumlah bangunan Gedung UPTD Loka Latihan Kerja (LLK) milik Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Pemkab Tabanan di Desa Meliling, Kerambitan Tabanan. Bangunan gedung LLK yang terdiri dari gedung kantor, gedung pertemuan dan gedung pelatihan sudah dalam kondisi rusak parah.
Pada bagian gedung kantor, misalnya, bagian atap sudah jebol setiap musim hujan pasti bocor, plafon jebol, cat tembok terkelupas. Belum lagi kondisi tiang-tiang kayu penyangga sudah uzur dan lapuk. Lantaran itulah gedung kantor tidak difungsikan.
Bahkan salah satu bangunan gedung yang dulunya sebagai ruang pelatihan komputer kini sudah tidak berfungsi karena kondisi bocor. Kondisi lainnya di gedung LLK sudah tumbuh rumput ilalang dan semak belukar.
Meski demikian, sebagian gedung LLK milik Pemkab Tabanan masih ada juga yang dapat difungsikan. Untuk pelatihan tata busana (keterampilan menjahit), pelatihan bengkel dan pelatihan AC.
Kondisi bangunan gedung LLK Pemkab Tabanan yang rusak secara langsung menyedot rasa keprihatinan Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan ketika meninjau pelatihan tata busana, bengkel dan pelatihan AC.
“Tadi saya sudah tanya kepada Pak Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi soal bangunan gedung LLK. Selama ini belum ada perbaikan sejak tahun 80-an,” kata Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, Selasa (9/3).
Edi mengaku pihaknya sangat prihatin melihat kondisi bangunan gedung LLK. Di tengah kondisi keuangan dan pendapatan daerah menurun akibat dampak pandemi Covid-19. Kemudian sebagian besar anggaran tersedot untuk penanganan Covid-19. Pihaknya di pemerintahan tidak dapat berbuat banyak.
“Namun kami akan mencoba mendorong Pemprov Bali agar dapat diberikan bantuan terhadap perbaikan gedung LLK. Ini coba kami usulkan,” ucapnya.
Untuk perbaikan gedung dari sisi APBD sudah pasti sangat tidak memungkinkan. Ini lagi-lagi masalah APBD Tabanan. Di mana PAD Tabanan yang mengandalkan sektor pariwisata juga turun, karena hotel dan bisnis pariwisata tutup total.
“Dari PAD ini memang kita belum mampu untuk melakukan perbaikan. Tetapi kami coba petakan mana skala-skala prioritas pembangunan bisa dilakukan di Tabanan,” pungkasnya.