DENPASAR – Proses vaksinasi di Bali tergolong lambat. Sejak kick off vaksinasi pada 14 Januari 2021 lalu, atau hampir dua bulan, jumlah warga yang divaksin baru puluhan ribu.
Padahal, mengacu pada jumlah vaksinator yang lumayan melimpah di Bali, mestinya vaksinasi di Bali bisa selesai hanya dalam empat bulan saja. Hal itu bisa terjadi bila jumlah vaksin untuk Bali tersedia saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyebutkan, menurut data jumlah vaksinator (tukang suntik vaksin) di Bali total ada sebanyak 1612 orang. “Iya, total segini. Paling banyak ada di Badung,” ujarnya.
Secara detailnya, jumlah tenaga vaksintor di Jembrana ada 76, Tabanan 61, Badung 358, Gianyar 87, Klungkung 58, Bangli 224, Karangasem 314, Buleleng 147, Denpasar 119 dan Provinsi Bali ada 177.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Bali sebelumnya menargetkan jumlah warga yang akan divaksin ada sebanyak 2.696.100 orang dari mereka yang berusia 18-59 tahun. Sedangkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu menyebut bahwa rata-rata per vaksinator bisa menyuntik 30 orang perhari.
Dengan jumlah vaksinator sebanyak itu dengan jumlah penduduk yang ditarget vaksinasi, sebetulnya butuh waktu 112 hari. Atau empat bulan saja. Itu untuk suntikan dua kali, atau dua dosis.
Sayangnya, sejauh ini, jumlah vaksin yang dikirim pemerintah pusat ke Bali belum cukup memadai. Berita terakhir, Bali baru mendapatkan 130.300 dosis vaksin. Jauh di bawah angka kebutuhan, yakni 5.392.200 dosis, untuk dua kali suntikan vaksin terhadap 2.696.100 target orang yang divaksin.