KUTA – Petugas Inafis Polresta Denpasar melakukan olah TKP tewasnya bule asal Australia bernama Patrick John Boyd, di dalam kamar penginapannya di Jalan Bunut Sari Gang Janji Nomor 1 Kamar Nomor 1B Banjar Legian Klod, Legian, Kuta, Badung, Jumat (12/3) malam. Hasil olah TKP oleh pihak Identifikasi Polresta denpasar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, oleh sebab itu diduga karena sakit.
Kondisi Patrick John Boyd, saat ditemukan yakni, posisi miring ke selatan tidak memakai baju dengan posisi kepala di sebelah barat dan kaki di sebelah timur. Ia mengenakan celana kolor warna hitam, tangan kiri memegang kaca mata, tangan kanan menekuk dibawah tubuh, kaki kiri lurus, sedangkan kaki kanan menekuk.
“Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata Kasubag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi Sabtu (13/3).
Sukadi menjelaskan, di atas meja dalam penginapan juga ditemukan sejumlah obat-obatan. Dia merinci, obat-obatan tersebut berupa 1 kotak Paracetamol 500 mg, 2 pepel Stop Cold, 1 pepel Demacolin, 1 pepel Lodia, 1 pepel V Bloc.
“Juga 2 pepel Micardis Plus atau obat jantung,” jelas Sukadi.
Dengan penemuan obat-obatan tersebut, polisi sementara menduga Patrick John Boyd meninggal karena sakit.
Diberitakan sebelumnya, seorang lelaki asal Australia ditemukan tewas. Patrick John Boyd, 72, diketahui tewas didalam kamar penginapannya di Jalan Bunut Sari Gang Janji Nomor 1 Kamar Nomor 1B Banjar Legian Klod, Legian, Kuta, Badung, Jumat (12/3) sekitar pukul 19.26.
Dijelaskannya, pemilik paspor N9421178 dan nomor Kitas : 2C21E10446-U ini memiliki teman akrab bernama Dede Setiawan, 23, warga Banjar Semer Kerobokan Klod, Kuta Utara, Badung.
Tewasnya lelaki yang sudah dua tahun menginap di penginapan tersebut itu diketahui pertama kali oleh Dede Setiawan, dan pemilik penginapan bernama Anggreni, 37, Karyawan LPD Legian, warga Jalan Bunut Sari, Gang Janji Nomor 1 Legian Klod.
“Awalnya, Dede Setiawan dihubungi oleh wanita bernama Gusti Ayu Manik. Yang mana ini yang mengurus kesehatan korban selama di Bali,” kata Sukadi, Sabtu (13/3).
Dalam sambungan telepon, Jumat sekitar pukul 18.30, Gusti Ayu Manik meminta agar Setiawan mengecek korban di penginapan sebab, beberapa kali di hubungi via telepon tidak ada jawaban sama sekali. Kemudianpukul 19.00 Setiawan berangkat dari tempat tinggalnya di Kerobokan menuju tempat tinggal bule Aussie. Sayang kamar korban terkenci dan beberapa kali dipanggil, sama sekali tak ada respon.
Setiawan lalu memberi tahu ke pemilik rumah Anggreni untuk membuka pintu menggunakan kunci duplikat. Setelah pintu dibuka ternyata keduanya terkejut ketika melihat lelaki tersebut tergeletak di lantai kamar depan pintu toilet. Hal itu dilaporkan ke Polisi dan menghubungi Puskesmas Kuta II dan BPBD. Jasad korban di angkut oleh ambulans BPBD ke RS Sanglah.