RadarBali.com – Ada perkembangan menarik saat penggerebekan narkoba di rumah Wakil Dewan Provinsi Bali, Jero Gede Komang Swastika alias Jro Jangol, di Jalan Batanta Nomor 70 Denpasar, Sabtu lalu (4/11).
Ternyata ada sejumlah kamar spesial untuk transaksi narkoba. Selain ada enam kamar khusus untuk para pembeli untuk menggunakan sabu-sabu di sana, politikus dari Fraksi Gerindra ini memiliki kamar khusus untuk pesta narkoba.
Di kamar-kamar ini biasa dipakai menjamu “tamu-tamu istimewa”. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali di lingkungan Polresta Denpasar Minggu kemarin (5/11) menyebutkan,
Satuan Narkoba Polresta Denpasar menyatakan, dalam penggerebekan itu bukan 37 orang yang diamankan. Melainkan 40 orang.
Dari hasil pengembangan, ternyata diketahui bahwa pria yang pernah terjaring dalam tes urine BNN Provinsi Bali 28 April 2016 lalu, dan positif narkoba tersebut memiliki kamar khusus.
Ini biasa dipakai untuk menjamu tamunya berpesta sabu-sabu. Kamar yang dimaksud terletak di lantai dua rumah mewah bermotif Bali tersebut.
Kamar tersebut tak jauh beda seperti kamar-kamar tidur yang lain. Namun kamar yang dimaksud sedikit wah.
Artinya, berukuran lebih besar dari kamar-kamar di rumah tersebut, dan isinya lengkap. Ada spring bed mewah, TV disertai peranti audio visual.
Lantainya berkarpet tebal, dilengkapi alat pengisap sabu-sabu, macam bong. “Tempat yang dimaksud ini sering digunakan untuk tidur juga.
Jika ada tamu-tamu penting yang datang, maka akan dijamu di kamar itu. Untuk mencapai kamar, tamu harus melewati tangga lantai dua yang terletak
di ruangan belakang,” ungkap sumber polisi, sembari menyatakan, seandainya si pemilik rumah ini kabur melalui tangga maka pasti tertangkap.
Di lantai dua, lanjut sumber terdapat kurang lebih empat kamar. Di antaranya terdapat kamar milik pria sapaan Komang Jangol dan istri pertama sapaan Dewi, istri kedua, berinisial P, memiliki kamar yang beda, dan Asti, istri ketiganya di kamar lain.
Kamar yang sisa berstatus kosong itulah yang sering digunakan pria berbadan kekar dan tamu-tamu khususnya untuk “berkepentingan khusus”.
Jero Jangol bersama Dewi diduga kabur dengan cara meloncat dari jendela lantai dua. Bak film action, mereka menggunakan seutas tali lalu terjun bebas, saat polisi melakukan penggerebekan