27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:38 AM WIB

Lahan Kritis di Kintamani akan Ditanami Ribuan Pohon Bambu

DENPASAR – Sekitar 3.000 pohon bambu akan ditanam di kawasan Kintamani, Bangli. Lokasinya di sebelah Utara kawasan pura Batur menuju arah Singaraja.

 

Hal itu disampaikan langsung Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Timur I Made Warta saat konferensi pers di Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Jumat (19/3). Kegiatan itu akan dimulai pada tanggal 20 sampai 27 Maret.

 

 

Dijelaskannya bahwa kegiatan itu bertajuk “Aksi Penghijauan dan Bali Resik Sampah Plastik di Hulu Das Ayung” yang bekerjasama dengan Yayasan Bambu Lestari. Dijelaskannya bahwa lokasi penghijauan itu merupakan kawasan lahan kritis. 

 

“Itu adalah lahan kritis. Di sana dulu sempat terbakar. Dan sekarang mau diganti pakai tanaman serba guna. Juga mungkin akan dipakai untuk penangkaran rusa gunung untuk kepentingan upakara. Rusa gunung akan dilepas di lahan seluas sekitar lima hektare,” katanya kepada media. 

 

Dijelaskannya bahwa jenis bambu yang akan ditanam seperti bambu petung dan bambu tali. Menurut dia, selain karena lahan kritis, pemilihan lahan itu sebagai lokasi penghijauan, karena Kintamani hulu dari Sungai Ayung yang merupakan sungai terpanjang.

 

Bahkan, lanjut dia, Sungai Ayung dipakai wisata tirta selain untuk kebutuhan aliran sawah dan masyarakat di beberapa kabupaten di Bali.

 

“Kenapa bambu, karena bambu banyak bermanfaatnya. Tidak hanya menahan longsor, tetapi juga upakara di Bali banyak menggunakan bambu. Termasuk untuk membuat dupa. Selain itu juga akan ditanami bibit alpukat, nangka hingga ampupu. Karena itulah yang diinginkan masyarakat di sana. Jadi selama satu minggu akan dilaksanakan sekaligus mengingatkan kepada generasi kita bahwa menanam itu sangat penting,” imbuhnya. 

 

Sementara itu, Wiwin, selaku Program Manager Yayasan Bambu Lestari mengatakan penanaman bambu ini dilakukan karena bambu lebih banyak keuntungannya. Dijelaskannya, dari segi ekologi, bambu bisa sebagai erosi, menyimpan air tanah untuk menjaga DAS. Fugsi yang lain juga menyimpan karbon.

 

“Kalau dihitung, sekali tanam berulang panen. Beda dengan pohon. Karena bambu akan tumbuh rumpun sedangkan pohon hanya sekali. Bambu memang banyak peran budaya bridal hanya di bali, tapi di seluruh Indonesia. Selain fungsi ekologi, bambu juga memiliki fungsi ekonomi tentunya,” tandasnya.

DENPASAR – Sekitar 3.000 pohon bambu akan ditanam di kawasan Kintamani, Bangli. Lokasinya di sebelah Utara kawasan pura Batur menuju arah Singaraja.

 

Hal itu disampaikan langsung Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Timur I Made Warta saat konferensi pers di Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Jumat (19/3). Kegiatan itu akan dimulai pada tanggal 20 sampai 27 Maret.

 

 

Dijelaskannya bahwa kegiatan itu bertajuk “Aksi Penghijauan dan Bali Resik Sampah Plastik di Hulu Das Ayung” yang bekerjasama dengan Yayasan Bambu Lestari. Dijelaskannya bahwa lokasi penghijauan itu merupakan kawasan lahan kritis. 

 

“Itu adalah lahan kritis. Di sana dulu sempat terbakar. Dan sekarang mau diganti pakai tanaman serba guna. Juga mungkin akan dipakai untuk penangkaran rusa gunung untuk kepentingan upakara. Rusa gunung akan dilepas di lahan seluas sekitar lima hektare,” katanya kepada media. 

 

Dijelaskannya bahwa jenis bambu yang akan ditanam seperti bambu petung dan bambu tali. Menurut dia, selain karena lahan kritis, pemilihan lahan itu sebagai lokasi penghijauan, karena Kintamani hulu dari Sungai Ayung yang merupakan sungai terpanjang.

 

Bahkan, lanjut dia, Sungai Ayung dipakai wisata tirta selain untuk kebutuhan aliran sawah dan masyarakat di beberapa kabupaten di Bali.

 

“Kenapa bambu, karena bambu banyak bermanfaatnya. Tidak hanya menahan longsor, tetapi juga upakara di Bali banyak menggunakan bambu. Termasuk untuk membuat dupa. Selain itu juga akan ditanami bibit alpukat, nangka hingga ampupu. Karena itulah yang diinginkan masyarakat di sana. Jadi selama satu minggu akan dilaksanakan sekaligus mengingatkan kepada generasi kita bahwa menanam itu sangat penting,” imbuhnya. 

 

Sementara itu, Wiwin, selaku Program Manager Yayasan Bambu Lestari mengatakan penanaman bambu ini dilakukan karena bambu lebih banyak keuntungannya. Dijelaskannya, dari segi ekologi, bambu bisa sebagai erosi, menyimpan air tanah untuk menjaga DAS. Fugsi yang lain juga menyimpan karbon.

 

“Kalau dihitung, sekali tanam berulang panen. Beda dengan pohon. Karena bambu akan tumbuh rumpun sedangkan pohon hanya sekali. Bambu memang banyak peran budaya bridal hanya di bali, tapi di seluruh Indonesia. Selain fungsi ekologi, bambu juga memiliki fungsi ekonomi tentunya,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/