MANGUPURA – Puluhan perbekel di Kabupaten Badung dikumpulkan di Puspem Badung, kemarin (19/3). Para kepala desa yang baru terpilih itu mendapat ucapan selamat dari Sekda I Wayan Adi Arnawa.
Setelah mendapat ucapan selamat, para perbekel langsung diingatkan agar di masa pandemi Covid-19 menggunakan anggaran desa secara cermat alias tepat sasaran.
“Dengan kondisi sekarang (pandemi) jangan berpikir dulu melaksanakan program fisik, utamakan kebutuhan wajib,” tegas Arnawa melalui siaran persnya, kemarin.
Menurut Arnawa, bila dicermati kondisi selama ini yang banyak menopang dan menjadi pondasi kuat jalannya kegiatan di desa adalah dana bagi hasil pajak dan retribusi.
Dana tersebut nilainya sangat besar. Satu desa bisa mendapat ratusan juta hingga miliaran. Namun, seiring mewabahnya Covid-19, pemerintah dihadapkan dengan upaya mencegah dan penanganan Covid-19.
Hal itu berimplikasi pada penurunan pendapatan. Ditegaskan Arnawa, kondisi tersebut otomatis menjadi beban berat bagi para perbekel terlebih lagi perbekel yang baru.
Tapi, kondisi tersebut tetap perlu disampaikan kepada perbekel, sehingga ada pemahaman, pola pemikiran dan persepsi yang sama.
Arnawa berharap dalam pelaksanaan program kegiatan di desa dapat sejalan dengan program dari pemerintah daerah.
“Kami harapkan perbekel mulai melakukan evaluasi dan mengikuti program yang dilakukan kabupaten,” tukas pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan, itu.
Selain itu, Arnawa juga meminta perbekel terpilih wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dalam kurun waktu tiga bulan sejak dilantik.
RPJMDes yang disusun harus selaras dengan RPJMD Kabupaten Badung. Setidaknya RPJMDes selaras dengan apa yang menjadi visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Badung yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Badung 2021-2026.
Dalam acara rapat koordinasi penyelenggaraan pemerintahan desa itu hadir Kadis PMD Komang Budi Argawa, Inspektur Ni Luh Suryaniti serta para camat dan perbekel se-Badung.