33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 13:06 PM WIB

Kabar Vaksin Kedaluwarsa Menyeruak, Kebut Vaksinasi Sistem Banjar

GIANYAR – Menyusul kabar kadaluarsa vaksin Sinovac, pemerintah menggenjot vaksinasi massal di Kelurahan Ubud dan tiga desa di sekitarnya.

Diterapkan sistem Banjar untuk memaksimalkan vaksinasi terhadap seluruh warga. Hal itu diungkapkan Bupati Gianyar I Made Mahayastra kemarin.

Kata dia, setelah kedatangan presiden Joko Widodo ke Ubud,  Gianyar memperoleh perlakuan khusus.

Kelurahan Ubud, Desa Sayan, Desa Kedewatan dan Desa Petulu, memperoleh vaksin sebanyak 50.000 vial.

Menurutnya, walaupun pasokan vaksin banyak, tapi petugas vaksin tidak siap akan sia-sia. Vaksin covid-19 juga ada tenggang waktu kadaluarsa.

“Kita harus buat sistem dalam kegiatan vaksinasi,” ujar Bupati Mahayastra. Pemkab Gianyar sudah menerapkan sistem Banjar dalam penerapan vaksinasi covid di Ubud.

Di kelurahan Ubud di sasar 33 banjar, per hari dalam satu banjar perhari divaksinasi 150 orang. “Dalam 5 hari, kegiatan vaksinasi di 33 banjar ini akan selesai,” jelasnya. 

Setelah Ubud, dilanjutkan kegiatan vaksinasi di Desa Peliatan. Saat perhitungan vaksin di Ubud kemarin Gianyar lupa mengurangi penduduk usia di bawah 18 tahun belum bisa divaksinasi.

Oleh karena itu, diperhitungan ada sisa vaksin untuk Ubud sebanyak 12.000 vial. Nah, sisa pasokan vaksin tersebut akan cukup untuk vaksinasi tahap pertama di Peliatan termasuk Desa Mas.

“Target vaksinasi pada tahap pertama selain total di luar 4 desa dan kelurahan tersebut kami juga akan menyasar vaksinasi kawasan Ubud secara umum,” pungkasnya.

GIANYAR – Menyusul kabar kadaluarsa vaksin Sinovac, pemerintah menggenjot vaksinasi massal di Kelurahan Ubud dan tiga desa di sekitarnya.

Diterapkan sistem Banjar untuk memaksimalkan vaksinasi terhadap seluruh warga. Hal itu diungkapkan Bupati Gianyar I Made Mahayastra kemarin.

Kata dia, setelah kedatangan presiden Joko Widodo ke Ubud,  Gianyar memperoleh perlakuan khusus.

Kelurahan Ubud, Desa Sayan, Desa Kedewatan dan Desa Petulu, memperoleh vaksin sebanyak 50.000 vial.

Menurutnya, walaupun pasokan vaksin banyak, tapi petugas vaksin tidak siap akan sia-sia. Vaksin covid-19 juga ada tenggang waktu kadaluarsa.

“Kita harus buat sistem dalam kegiatan vaksinasi,” ujar Bupati Mahayastra. Pemkab Gianyar sudah menerapkan sistem Banjar dalam penerapan vaksinasi covid di Ubud.

Di kelurahan Ubud di sasar 33 banjar, per hari dalam satu banjar perhari divaksinasi 150 orang. “Dalam 5 hari, kegiatan vaksinasi di 33 banjar ini akan selesai,” jelasnya. 

Setelah Ubud, dilanjutkan kegiatan vaksinasi di Desa Peliatan. Saat perhitungan vaksin di Ubud kemarin Gianyar lupa mengurangi penduduk usia di bawah 18 tahun belum bisa divaksinasi.

Oleh karena itu, diperhitungan ada sisa vaksin untuk Ubud sebanyak 12.000 vial. Nah, sisa pasokan vaksin tersebut akan cukup untuk vaksinasi tahap pertama di Peliatan termasuk Desa Mas.

“Target vaksinasi pada tahap pertama selain total di luar 4 desa dan kelurahan tersebut kami juga akan menyasar vaksinasi kawasan Ubud secara umum,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/