DUNIA pariwisata Bali sudah ‘beristirahat’ selama setahun, banyak dampak negatif yang dirasakan. Peningkatan jumlah pengangguran, kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi yang negatif merupakan dampak yang sangat dirasakan oleh masyarakat.
Proses vaksinasi yang sedang dilakukan di seluruh dunia merupakan sinyal positif. Vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Indonesia dan Bali khususnya,
akan menumbuhkan kepercayaan wisatawan terhadap kesiapan Bali untuk membuka kembali keran kunjungan wisatawan.
Pengangguran
Sepanjang tahun 2020, BPS mencatat bahwa tingkat pengangguran pada bulan Agustus sebesar 5,63 persen atau sekitar 144 ribu orang menganggur.
Persentase tersebut hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2010 pada saat tingkat pengangguran sebesar 3,06 persen. Tingkat pengangguran tahun 2020 merupakan yang tertinggi dalam satu dasawarsa terakhir.
Kemiskinan
Persentase penduduk miskin pada bulan september 2020 sebesar 4,45 persen atau sebanyak 196,92 ribu orang berada di bawah garis kemiskinan.
Kondisi tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2016 yang hanya sebesar 4,15 persen. Peningkatan persentase penduduk miskin
pada september 2020 dibandingkan september 2019 sebesar 0,84 persen poin, peningkatan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2011.
Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Bali pada tahun 2020 sebesar minus 9,31 persen. Pertumbuhan tersebut merupakan yang terendah dibandingkan dengan provinsi lain.
Perekonomian Bali yang sangat bergantung pada pariwisata sangat terpengaruh dengan adanya penutupan keran wisatawan mancanegara maupun domestik.
Peran sektor pariwisata terhadap perekonomian dapat dilihat dari kontribusi Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dalam
PDRB Bali sebesar 18,37 persen pada tahun 2020, terjadi penurunan dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 23,27 persen.
Melemahnya perekonomian serta meningkatnya persentase penduduk miskin dan pengangguran tidak terlepas dari pandemi COVID-19 yang terjadi dalam setahun terakhir.
Penularan yang terjadi sangat mengganggu aktivitas perekonomian dan sosial masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus.
Mulai dari PSBB, PPKM, dan yang sedang diupayakan adalah vaksinasi terhadap masyarakat.
Masyarakat Bali tentunya berharap bahwa vaksinasi dapat segera mengakhiri penularan virus sehingga Bali dinyatakan sebagai Zona Hijau dan segera dibuka untuk wisatawan mancanegara.
Kementerian Kesehatan merancang pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara pada bulan April 2022.
Sedangkan Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke Bali pada tanggal 16 Maret, memberikan harapan bahwa pariwisata Bali
dapat dibuka pada bulan Juli 2021 dengan syarat kondisi pandemi dan penanganannya semakin membaik.
Pembukaan kembali pariwisata Bali sangat diharapkan tidak hanya oleh pelaku pariwisata, melainkan oleh seluruh masyarakat.
Peran pariwisata dalam menggerakkan perekonomian Bali sangat penting. Pariwisata dapat menggerakkan kembali industri rumah tangga yang menghasilkan produk cinderamata bagi wisatawan.
Sektor transportasi akan kembali bergerak, sektor real estat akan kembali menggeliat, bahkan sektor perdagangan eceran pun akan bangkit.
Mengingat pentingnya pariwisata dalam perekonomian, maka sangat diharapkan stakeholder terkait saling bahu membahu dalam upaya membangunkan pariwisata.
Untuk membuktikan komitmen Bali dalam membuka kembali kegiatan pariwisata, perlu dilakukan langkah-langkah konkret oleh pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat. Beberapa langkah yang perlu diambil:
Mengendalikan Penyebaran COVID-19
Untuk menarik wisatawan mancanegara kembali datang, perlu dibuktikan bahwa Bali telah bebas dari COVID-19.
Proses vaksinasi yang sudah mulai dilakukan secara massal harus ditunjukkan efektivitasnya kepada dunia internasional. Penerapan protokol kesehatan yang ketat yang ketat untuk segala jenis kegiatan wajib dilaksanakan.
Selektif Terhadap Wisman
Selain memastikan Bali aman bagi wisatawan, pemerintah juga harus memastikan bahwa wisatawan yang datang ke Bali tidak membawa masuk virus tersebut. Langkah ini sangat penting untuk keberlangsungan pariwisata Bali.
Penerapan CHSE
Penerapan protokol kesehatan pada destinasi wisata wajib dilakukan. Sampai 18 Maret 2021, tercatat 1.006 usaha di Bali telah tersertifikasi CHSE.
Dengan semakin banyaknya usaha yang tersertifikasi CHSE diharapkan kepercayaan wisatawan mancanegara terhadap Bali sebagai destinasi wisata terbaik semakin meningkat.
Penataan Destinasi Wisata
Dalam masa menunggu pembukaan kembali pariwisata Bali, pemerintah dan pelaku wisata dapat menata kembali fasilitas-fasilitas penunjang pada lokasi wisata.
Penataan lingkungan pada lokasi wisata alam dapat dilakukan agar keberlanjutannya dapat terjamin.
Penguatan Budaya
Salah satu yang diminati wisatawan dari Bali adalah budayanya. Tradisi yang diwariskan harus dapat dijaga kelestariannya. Bali tanpa budaya sangat mungkin akan ditinggalkan oleh wisatawan.
I Made Juli Ardana, SST, M.Si
Statistisi di BPS Provinsi Bali