29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:58 AM WIB

Cek Vaksinasi Massal Berbasis Banjar di Ubud, Ini Pujian Mendagri Tito

UBUD – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, mengecek vaksinasi massal berbasis banjar di Banjar Tegalantang, Kelurahan/Kecamatan Ubud, kemarin.

Mendagri Tito menyambut baik vaksinasi skala banjar. Mantan Kapolri itu juga memberikan sejumlah pesan bagi masyarakat pasca-divaksin.

“Dengan adanya keteraturan jam, yang datang siapa, yang mau disuntik, dan yang lain-lainnya ini, terjadi aliran masuk dan keluar dengan baik,” ujar Tito.

Dia berpesan, bagi masyarakat yang sudah divaksin jangan langsung merasa sudah aman. Mendagri Tito menyarankan, tetap menerapkan protokol kesehatan.

Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Sebab, antibodi bisa terbentuk sempurna dalam 3-4 minggu setelah vaksin kedua dilakukan.

“Setelah tiga sampai empat minggu itu akan dicek, keluar tidak antibodinya? Kalau antibodi sudah terbentuk, maka relatif aman, tapi tetap pakai masker, karena ini masalah dunia,” pintanya.

Dia berharap, vaksinasi ini bisa berjalan lancar. “Dan semuanya sukses semua mengeluarkan antibodi. Sehingga Bali menjadi aman, pariwisata hidup lagi, ekonomi hidup lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, bupati Gianyar, Made Mahayastra yang mendampingi Mendagri,, menyatakan bahwa vaksinasi di kawasan Ubud akan selesai dilaksanakan dalam kurun waktu 7 hari ke depan.

Vaksinasi massal berbasis banjar diberikan kepada  32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Khusus jadwal tahap kedua, diperlukan jeda.

“Mengingat vaksin yang diberikan baru, tidak menggunakan Sinovac, perlu waktu 8 minggu untuk vaksin kedua,” jelasnya.

Sementara itu, Bendesa Tegallantang, Gusti Putu Gede Suradnya, menyatakan jumlah warga keseluruhan sebanyak 700-an orang.

Yang tervaksin sekitar 400 orang. Ada sekitar 300an jiwa yang tidak tervaksin karena tidak lolos dalam screening.

Jumlah vaksin yang dipersiapkan sebanyak 500-an dosis. Suradnya merasa bangga karena desanya dikunjungi oleh Mendagri. “Kami harap bantuan vaksin ini bisa membuat pariwisata bisa kembali normal,” pungkasnya. 

UBUD – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, mengecek vaksinasi massal berbasis banjar di Banjar Tegalantang, Kelurahan/Kecamatan Ubud, kemarin.

Mendagri Tito menyambut baik vaksinasi skala banjar. Mantan Kapolri itu juga memberikan sejumlah pesan bagi masyarakat pasca-divaksin.

“Dengan adanya keteraturan jam, yang datang siapa, yang mau disuntik, dan yang lain-lainnya ini, terjadi aliran masuk dan keluar dengan baik,” ujar Tito.

Dia berpesan, bagi masyarakat yang sudah divaksin jangan langsung merasa sudah aman. Mendagri Tito menyarankan, tetap menerapkan protokol kesehatan.

Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Sebab, antibodi bisa terbentuk sempurna dalam 3-4 minggu setelah vaksin kedua dilakukan.

“Setelah tiga sampai empat minggu itu akan dicek, keluar tidak antibodinya? Kalau antibodi sudah terbentuk, maka relatif aman, tapi tetap pakai masker, karena ini masalah dunia,” pintanya.

Dia berharap, vaksinasi ini bisa berjalan lancar. “Dan semuanya sukses semua mengeluarkan antibodi. Sehingga Bali menjadi aman, pariwisata hidup lagi, ekonomi hidup lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, bupati Gianyar, Made Mahayastra yang mendampingi Mendagri,, menyatakan bahwa vaksinasi di kawasan Ubud akan selesai dilaksanakan dalam kurun waktu 7 hari ke depan.

Vaksinasi massal berbasis banjar diberikan kepada  32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Khusus jadwal tahap kedua, diperlukan jeda.

“Mengingat vaksin yang diberikan baru, tidak menggunakan Sinovac, perlu waktu 8 minggu untuk vaksin kedua,” jelasnya.

Sementara itu, Bendesa Tegallantang, Gusti Putu Gede Suradnya, menyatakan jumlah warga keseluruhan sebanyak 700-an orang.

Yang tervaksin sekitar 400 orang. Ada sekitar 300an jiwa yang tidak tervaksin karena tidak lolos dalam screening.

Jumlah vaksin yang dipersiapkan sebanyak 500-an dosis. Suradnya merasa bangga karena desanya dikunjungi oleh Mendagri. “Kami harap bantuan vaksin ini bisa membuat pariwisata bisa kembali normal,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/