DENPASAR – Keluarga Santrian Grup (Puri Santrian) melihat ada upaya politisasi terkait viralnya kejadian pengunjung pantai yang diusir satpam di Pantai Sanur beberapa waktu lalu.
“Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Santrian, kami melihat dimanfaatkan sebagai panggung politik. Mereka hanya melihat dari sisi kekurangan,
kesalahan yang dilakukan oleh satpam,” kata perwakilan Santrian Grup, Ida Bagus Kiana di Denpasar, Sabtu (27/3) malam.
Dijelaskannya bahwa sejumlah pihak yang memanfaatkan moment ini untuk panggung politik tidak mau melihat ke belakang. Bagaimana sejarah keberadaan pantai Sanur, yang sekarang bersih itu.
Sementara itu, Ketua Forum BPD Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Sudewa menjelaskan, bahwa peran Puri Santrian sangatlah besar dalam sejarah penataan Pantai Sanur secara khusus maupun kepariwisataan Sanur secara umum.
Oleh karena itu pihak-pihak yang secara sengaja dan tidak proporsional melihat kasus yang baru-baru ini viral semestinya juga mengetahui sejarah penataan Pantai Sanur.
“Dengan demikian sangat tidak pantas kalau ada kesan yang menyudutkan atau mengabaikan peran Santrian Grup,” kata Ida Bagus Alit Sudewa yang mendampingi Ida Bagus Kiana.
Selain itu, kalau memang dilakukan penataan perlu sosialisasi yang baik kepada kalangan hotel maupun masyarakat Sanur.
“Masyarakat ingin memastikan apabila nanti Pantai Sanur ditata dan tidak lagi dikelola hotel, harus terjaga kebersihannya seperti sekarang ini,” tandas Alit Sudewa.