RadarBali.com – Selama tujuh belas bulan Putu Adi Purnama harus menjalani bolak balik dan tinggal di rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Kondisi itu disebabkan Adi Purnama dilahirkan dalam kondisi berbeda dengan anak lainnya. Bocah 17 bulan ini lahir tanpa lubang anus.
Akibatnya, bocah asal Desa Madenan, Tejakula, Buleleng harus menanggung rasa sakit saat buang air besar.
Kelainan ini dalam bahasa ilmu kedokteran disebut sebagai atresia ini didapat pada bayi yang tanpa memiliki lubang anus.
Saluran pencernaan buntu pada usus besar sebelum anus. Sehingga bayi tidak dapat buang air besar. Seringkali kelainan tersebut tidak disadari saat awal kelahiran.
Karena bagian pembuangan anus yang terlihat tampak seolah-olah normal. Namun, lubangnya sendiri (saluran anus) sebenarnya tidak terbentuk secara sempurna.
Saat ditemui di ruangan angsoka RS Sanglah Kamis (20/7) kemarin. Adi Purnama digendong oleh ibu Ni Wayan Seruni, 30. Dengan wajah semeringah Seruni menyapa koran. Pada tangan kiri Adi Purnama tanpa infus dipasang.
Perempuan yang bekerja sebagai Ibu rumah tangga bercerita kondisi penyakit yang dialami buah hatinya.
Saat itu Adi Purnama baru satu kali menjalani operasi. Operasi pertama pembuatan lubang anus sementara. Itu dilakukan di bagaian perut sebelah kiri.
Langkah tersebut dilakukan karena kondisi Adi yang lahir belum stabil. Sehingga operasi pembuatan lubang anus pada bagian pantat ditunda.
Kelainan yang terjadi pada Adi ternyata langka. “Sempat saya tanya kepada dokter, katanya kelainan seperti ini kemungkinan 1 banding 1 juta anak yang ada di Bali,” ujarnya.
Seruni tidak menyangka anaknya akan mengalami derita seperti ini. Sudah 17 bulan Adi buang air melalui lubang anus buatan.
Dituturkan Seruni, sudah tiga hari anaknya menjalani perawatan intensif di RS Sanglah. Di RSUD Buleleng sempat menjalani perawatan medis yakni rawat jalan.
Karena akan dilakukan operasi, maka harus dirujuk ke RS Sanglah. Operasi dilakukan Jumat (21/7) hari ini. Operasi kali kedua pembuatan lubang anus pada bagian pantat.
Mengenai biaya perawatan, pengobatan dan operasi Adi Purnama menggunakan BPJS Kesehatan kelas III berupa kartu KIS yang diberikan oleh pemerintah.
“Saya juga berharap mudahan operasi dapat berjalan lancar. Agar Adi Purnama dapat normal pembungan saluran anusnya. Layak bocah pada umumnya,” tambahnya.