MANGUPURA – Pemerintah Kabupaten Badung mempersiapkan daerah Nusa Dua menjadi green zone. Sejalan dengan itu, pemerintah juga gencar melakukan vaksinasi Covid-19.
Tidak saja untuk para pekerja pariwisata tetapi juga desa penyangga di wilayah Nusa Dua. Namun dari beberapa keluhan warga setempat ketika
baru menerima ada yang merasakan meriang dan menggigil tetapi hanya dalam hitungan sehari saja. Setelah itu kondisinya kembali normal.
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Nyoman Gunarta tak menampik adanya beberapa kasus seperti itu tetapi itu tidak sangat serius.
Kemungkinan efek tersebut merupakan penyesuaian dengan imun tubuh di masing-masing sasaran. Pihaknya berharap proses vaksinasi tetap bisa berjalan lancar, sehingga kasus pandemi covid-19 bisa menurun.
“Iya memang ada keluhan (meriang dan menggigil) seperti itu. Itu hanya sehari saja, besoknya juga sudah biasa. Artinya tidak ada yang sangat serius. Apa lagi kita sudah laksanakan sesuai anjuran dari pusat, ” ujar dr. Gunarta.
Diakui untuk di kabupaten Badung menggunakan vaksin jenis AstraZeneca untuk wilayah green zone di Nusa Dua, Kuta Selatan.
Sampai saat ini Kabupaten Badung sudah menerima 89.000 dosis vaksin covid-19 jenis AstraZeneca. Vaksin itu sudah melebihi sasaran.
Sebab, sasaran vaksin untuk di wilayah green zone sebanyak 83.000 lebih. “Kita kebut vaksinasi, untuk mendukung wilayah green zone ini, dengan harapan pariwisata bangkit dan ekonomi bisa pulih lagi,” katanya.
Mantan Dirut RSD Mangusada ini mengakui, sampai Senin lalu pemakaian dosis vaksin AstraZeneca sudah tembus 32.000 dosis.
Pihaknya akan terus melakukan vaksinasi untuk mempercepat vaksinasi injeksi pertama untuk wilayah green zone.
Bahkan dalam sehari vaksinasi di wilayah green zone menyasar masyarakat penyangga dan pekerja pariwisata bisa tembus sampai 6.000 dosis.
Sebab Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menambah tim vaksinator menjadi 56 tim. “Jika sampai sekarang bisa 40 ribu lebih yang sudah di vaksin,” pungkasnya.