NEGARA – Pascateror terjadi di Mabes Polri, seluruh markas kepolisian di Kabupaten Jembrana diperketat.
Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu masuk Bali melalui jalur darat juga mendapat pengamanan maksimal dari aparat kepolisian dan TNI untuk mengantisipasi gangguan keamanan di wilayah Bali.
Pengamanan di Polres Jembrana mulai meningkatkan pengamanan dengan pemeriksaan detail setiap orang yang masuk areal Mapolres.
Warga yang akan masuk ke Polres Jembrana tidak diijinkan memasukkan kendaraannya dan diminta parkir di luar Polres.
Barang bawaan dan identitas warga yang akan masuk diperiksa ketat petugas. Pengamanan Pelabuhan Gilimanuk juga ditingkatkan.
Bahkan peningkatan pengamanan ini dilakukan sejak terjadi teror bom di Gerja Katedral, Makassar, beberapa hari lalu.
Sekitar seratus orang personil gabungan dari TNI dan Polri siaga di pelabuhan dengan melakukan memeriksa setiap orang kendaraan dan barang bawaan warga yang akan masuk Bali.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, dengan meningkatnya eskalasi teror, aparat keamanan meningkatkan kewaspadaan
dengan melaksanakan pengecekan terhadap orang atau barang yang mau masuk ke Polres untuk mengantisipasi gangguan keamanan.
“Pengamanan di mako dan pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk ditingkatkan,” jelas AKBP Gede Adi Wibawa.
Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu masuk Bali juga mendapat atensi pengamanan dengan peningkatan kewaspadaan.
“Setiap orang dan barang yang akan masuk ke Bali melalui Gilimanuk kita melakukan pengecekan secara detail,” bebernya.
Bahkan, di Gilimanuk ada penambahan personel Brimob terkait kejadian di Makassar dan penyerangan di Mabes Polri.
Dengan peningkatan pengamanan dan pemeriksaan orang, barang serta kendaraan yang masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk dan Polres Jembrana,
diharapkan bisa menangkal masuknya pelaku teror dan bahan berbahaya seperti bahan peledak ke Bali yang dapat mengacaukan situasi keamanan.