SEMARAPURA – Personel Polres Klungkung rutin melakukan latihan menembak minimal dua kali dalam enam bulan.
Itu dilakukan untuk agar personel Polres Klungkung mahir dalam menggunakan senjata api. Terutamanya personel yang melaksanakan tugas di penjagaan.
Kapolres Klungkung AKBP Bima Ariya Viyasa mengungkapkan, latihan menembak telah rutin dilakukan setiap dua bulan sekali sejak setahun lalu.
Mereka yang diutamakan dalam latihan menembak itu adalah personel khusus yang bertugas melakukan penjagaan di Makopolres Klungkung.
“Kami siapkan regu jaga khusus sebenarnya sudah tahun lalu, jumlahnya 12 orang. Adapun untuk kali ini jumlah personel yang diberi latihan menembak berjumlah 10 orang.
Mereka merupakan personel khusus yang bertugas melakukan penjagaan di Mako Polres Klungkung,” ujarnya.
Menurutnya, latihan menembak itu rutin dilakukan agar personel Polres Klungkung mahir dalam menggunakan senjata api.
Apalagi telah terjadi aksi teror yang menyerang markas kepolisian, seperti yang terjadi di Mabes Polri, Rabu (31/3) lalu.
“Latihan ini menjadikan anggota Polres Klungkung mahir dan lincah dalam menembak,” terang AKBP Bima Ariya Viyasa.
Lebih lanjut AKBP Bima Ariya Viyasa mengatakan, semua anggota Polri yang dipercaya memegang senjata api harus memiliki kualifikasi mahir menembak, serta bersikap bijaksana dan berjiwa matang dalam menyikapi senpi pegangannya.
”Jangan sampai terjadi salah tembak atau menembak diri sendiri, karena kurangnya pengendalian dalam mengontrol emosi diri,” tegasnya.
Terkait dengan aksi teror yang terjadi beberapa hari terakhir ini, tiga personel Polres Klungkung bersenjata lengkap disiagakan di depan Makopolres Klungkung.
Personel yang berjaga tidak hanya dilengkapi senjata lengkap, tapi juga metal detektor. “Sesuai perintah Mabes Polri dan Polda Bali, kami menyiapkan pengetatan penjagaan satu pintu di Polres Klungkung,” ungkap Viyasa.
Setiap warga yang hendak masuk ke Makopolres Klungkung, dipersilakan masuk melalui pintu depan sebelah barat.
Sementara pintu masuk lainnya di sisi timur kantor Polres Klungkung telah ditutup. Setiap pengunjung juga diperiksa identitasnya, dan diperiksa barang bawaannya sebelum masuk.
“Pemeriksaan juga memanfaatkan metal detektor. Semoga teror yang terjadi di Makasar dan Mabes Polri beberapa hari terakhir ini tidak terjadi di Klungkung,” tandasnya.