32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:42 PM WIB

Pertumbuhan Ekonomi Buleleng Minus 5,76 %, 2021 Target Naik 2,99 %

SINGARAJA – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng masih optimistis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng sesuai dengan target.

Padahal pertumbuhan ekonomi Buleleng mengalami kontraksi pada masa pandemi. Mengacu data pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng, sejak tahun 2016 lalu, pertumbuhan ekonomi Buleleng selalu berada pada angka di atas 5 persen.

Pada 2019, ekonomi masih tumbuh sebesar 5,53 persen. Sedangkan pada 2020, ekonomi mengalami kontraksi menjadi minus 5,76 persen.

Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi, BPKPD Buleleng masih optimistis PAD dari sektor pajak daerah bisa mencapai target.

Pendapatan dari sektor pajak daerah diproyeksikan mencapai angka Rp 145,67 miliar. Kepala BPKPD Buleleng Gede Sugiartha Widiada mengatakan, pada tahun 2020 secara riil pertumbuhan ekonomi memang mengalami kontraksi.

Namun pada tahun ini, pemerintah menargetkan ekonomi akan tumbuh hingga 2,99 persen.

Menurut Sugiartha ada beberapa sektor yang diharapkan bisa memberikan pajak lebih besar bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Diantaranya pajak air tanah. Selain itu pemerintah juga berharap pendapatan dari sektor pajak hotel dan pajak restoran bisa mendongkrak pendapatan.

“Harapannya kan setelah ada program vaksinasi ini, sektor pariwisata bisa menggeliat lagi. Memang kemungkinan belum ada wisatawan mancanegara yang masuk. Tapi potensi dari pasar wisatawan domestik itu masih ada,” kata Sugiartha.

Selain itu pemerintah juga menargetkan pendapatan dari sektor Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Sektor ini disebut masih cukup potensial memberikan kontirbusi pendapatan daerah.

“Karena yang kena bukan hanya lewat jual beli saja. Tapi peralihan hak lewat hibah atau warisan, itu juga akan kena. Selama ada perubahan status kepemilikan lahan, ya akan tetap kena BPHTB,” demikian Sugiartha. 

SINGARAJA – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng masih optimistis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng sesuai dengan target.

Padahal pertumbuhan ekonomi Buleleng mengalami kontraksi pada masa pandemi. Mengacu data pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng, sejak tahun 2016 lalu, pertumbuhan ekonomi Buleleng selalu berada pada angka di atas 5 persen.

Pada 2019, ekonomi masih tumbuh sebesar 5,53 persen. Sedangkan pada 2020, ekonomi mengalami kontraksi menjadi minus 5,76 persen.

Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi, BPKPD Buleleng masih optimistis PAD dari sektor pajak daerah bisa mencapai target.

Pendapatan dari sektor pajak daerah diproyeksikan mencapai angka Rp 145,67 miliar. Kepala BPKPD Buleleng Gede Sugiartha Widiada mengatakan, pada tahun 2020 secara riil pertumbuhan ekonomi memang mengalami kontraksi.

Namun pada tahun ini, pemerintah menargetkan ekonomi akan tumbuh hingga 2,99 persen.

Menurut Sugiartha ada beberapa sektor yang diharapkan bisa memberikan pajak lebih besar bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Diantaranya pajak air tanah. Selain itu pemerintah juga berharap pendapatan dari sektor pajak hotel dan pajak restoran bisa mendongkrak pendapatan.

“Harapannya kan setelah ada program vaksinasi ini, sektor pariwisata bisa menggeliat lagi. Memang kemungkinan belum ada wisatawan mancanegara yang masuk. Tapi potensi dari pasar wisatawan domestik itu masih ada,” kata Sugiartha.

Selain itu pemerintah juga menargetkan pendapatan dari sektor Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Sektor ini disebut masih cukup potensial memberikan kontirbusi pendapatan daerah.

“Karena yang kena bukan hanya lewat jual beli saja. Tapi peralihan hak lewat hibah atau warisan, itu juga akan kena. Selama ada perubahan status kepemilikan lahan, ya akan tetap kena BPHTB,” demikian Sugiartha. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/