RadarBali.com – Status tersangka korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) yang disandang Ketua Umum Golkar, Setya Novanto diprediksi bakal mempengaruhi situasi politik di Bali.
Beberapa pihak mulai khawatir rekomendasi calon gubernur (Cagub) yang sudah dikantongi Ketut Sudikerta bakal melayang.
Sebab, Sudikerta selama ini dikenal sangat lengket dengan Setya Novanto. Namun, kekhawatiran itu ditepis Sudikerta.
“Ya aman, aman (rekomendasi) aman,” ujar Sudikerta saat dicegat koran ini usai rapat paripurna di DPRD Bali kemarin (20/7).
Dengan langkah terburu-buru menuju mobil, Sudikerta meyakini rekomendasi untuk dirinya tidak terpengaruh situasi di pusat.
“Saya kemarin sudah rapat di Jakarta, jadi aman,” tukasnya seraya menuju dalam mobil. Ditemui terpisah, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry juga mengklaim rekomendasi untuk Sudikerta dipastikan aman.
Hal itu mengacu pada rapat pleno DPP Golkar setalah Setnov ditetapkan tersangka oleh KPK. Berdasar rapat tersebut disepakati tidak ada musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk mengganti Setnov.
“Ada tujuh poin rapat pleno DPP, salah satunya diputuskan tidak ada munaslub. Jadi, tidak berpengaruh pada rekomendasi Pak Sudikerta,” jelas politisi asal Buleleng itu.
Sugawa mengklaim rapat pleno berjalan tenang tanpa kepanikan. Menurutnya Golkar sudah terbiasa menghadapi masalah besar.
Golkar juga tidak tergantung pada satu sosok dalam menjalankan roda partai. Sugawa menyontohkan Golkar dihajar habis-habisan kasus lumpur Lapindo milik Abu Rizal Bakri.
Tapi, lanjut Sugawa, Golkar masih bisa menjadi peraih suara terbesar kedua pada pemilu lalu. Pun ketika Setnov menjadi tersangka dinilai tidak berpengaruh terhadap eksistensi partai.
“Kami tidak tergantung pada figur, tapi pada sistem dan mekanisme partai yang sudah berjalan. Kami sudah pernah pecah, yang rugi kami sendiri,” beber pria yang khas dengan nada suara berat itu.
Ditambahkan, Golkar juga tidak khawatir akan ditinggal mitra koalisi dalam Pilgub Bali 2018 dan Pilkada Klungkung serta Gianyar.
Tahapan penjaringan sudah berjalan cukup jauh. Ditanya calon wakil pendamping Sudikerta, Sugawa menjelaskan, sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak) parta, cagub yang mendapatkan rekomendasi diberi hak menyetorkan tiga nama ke DPP Golkar.
Selanjutnya tiga nama itu akan dipilih untuk menjadi “kernet” Sudikerta. “Kalau saya pribadi, berharap wakil non-kader Golkar. Nanti DPP yang memilih di antara tiga nama yang disetor ke DPP. Akhir Juli ini sudah ada nama-namanya,” pungkas Sugawa.