DENPASAR – Ketika Bali United menghadapi Persita Tangerang di laga terakhir grup D Piala Menpora 2-21, banyak pihak yang mengkritik permainan Bali United.
Sebaliknya, pujian datang untuk Persita Tangerang. Persita sendiri bermain dengan seluruhnya pemain lokal.
Widodo Cahyono Putro sebagai arsitek berani melakukan rotasi-rotasi sehingga mendapatkan ramuan yang pas untuk (kembali) menahan imbang Bali United.
Ajang pra musim sekelas Piala Menpora, sebenarnya menjadi ajang yang baik untuk pelatih dari masing-masing klub untuk menentukan komposisi terbaik.
Mereka juga leluasa memainkan pemain muda atau pemain yang jarang mendapatkan menit bermain di musim sebelumnya. Tapi, turnamen ini berlaku sebaliknya.
Hampir semua tim adu gengsi untuk menjadi yang terbaik. Padahal kalah, menang, atau imbang, semua tim sama-sama mendapatkan uang pertandingan.
Tak terkecuali Bali United. Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra hampir di setiap pertandingan menurunkan pemain inti.
Nyaris tak ada pemain muda yang diberi kesempatan bermain meski ikut diboyong ke Sleman. Seperti penjaga gawang Nadeo Argawinata, Samuel Reimas hingga Raka Surya.
Atau penyerang Irfan Jauhari dan Kadek Dimas Satria. Di akun instagram Bali United, netizen pun bersuara nyaring.
“Knapa nadeo gk pernah diturunkan min,padahal kan kiper muda berbakat,,,” kata akun @ satriya sri wibawa.
Bukan hanya mempertanyakan kenapa Nadeo tidak kunjung diturunkan pelatih, netizen juga mengkiritisi penampilan Stefano Lilipaly yang jauh dari kata sempurna.
“Lilipaly kasi latian ekstra ngasi umpan.. sering banget salah umpan dia.. masak pemain lokal termahal kualitas umpannya kek anak ssb,” tutur akun @ rudeus__.
Pernyataan tersebut mendapat dukungan akun @ miokun_. “Lilipaly kreativitas nya berkurang,” katanya.
Pernyataan pedas dilontarkan pemilik akun @ kaadekjepitrisnawan. “Latihan aja di ajak di mainin piala pramusim kagak!!! Pelatih apa ini”.
Netizen tampaknya geram karena pemain muda belum mendapat pemain seperti performa pemain senior jauh dari yang diharapkan.
“Coba pemain muda apalagi kalau tim sudah unggul di posisi striker kadek Dimas satria kenapa spaso harus terus dimainkan,” kata akun @ winaharta.