NEGARA – Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menjelaskan, penyebab minimnya warga yang datang mengikuti vaksin Covid-19 karena banyak faktor.
Salah satunya karena pekerjaan di luar Jembrana, sehingga tidak bisa mengikuti vaksinasi saat gebyar vaksin.
“Kami sudah berupaya sosialisasi maksimal agar warga datang je balai lingkungan agar ikut vaksin melalui pengeras suara di masjid dan melalui pengeras suara yang masuk ke setiap lingkungan. Bahkan kepala lingkungan menjemput warga untuk vaksin,” ungkapnya.
Parwata mengakui, jika masih ada warga yang takut mengikuti vaksin Covid-19, namun warga yang takut vaksin tersebut minim.
Faktor utama yang menyebabkan vaksin tidak sesuai dengan target karena kesibukan pekerjaan dan banyak warga yang tidak lolos screening kesehatan, sehingga tidak bisa datang ke balai lingkungan saat gebyar vaksin.
“Warga yang belum vaksin agar mendatangi puskesmas untuk divaksin,” terangnya.
Warga Kelurahan Gilimanuk yang menjalani vaksinasi Covid-19 dalam program gebyar vaksin minim. Gebyar vaksin selama dua hari hanya diikuti sekitar 2.500 orang saja. Padahal target sasaran yang akan divaksin sebanyak 6.000 orang, tidak sampai 50 persen dari target sasaran.
Parwata mengatakan, vaksinasi terhadap warga Kelurahan Gilimanuk selama dua hari ini, dari Selasa (6/4) hingga Rabu (7/4) belum mencapai target. Hari pertama yang mengikuti vaksin sebanyak 1.263 orang dan hari kedua kemarin hingga pukul 14. 00 Wita hanya 1.298 orang.
“Waktu pelayanan kami tambah satu jam agar warga yang belum divaksin bisa datang,” jelasnya kemarin.
Target sasaran hasil evaluasi, dari sebelumnya 6.000 orang menjadi 5.191. Karena pelayanan di masing-masing balai lingkungan sudah berakhir, pihaknya masih melanjutkan pelayanan vaksinasi di puskesmas.
“Warga yang masih belum vaksinasi, diharapkan datang ke puskesmas untuk vaksin,” katanya.
Seperti diketahui, gebyar vaksin Covid-19 menargetkan sebanyak 6.000 orang warga Kelurahan Gilimanuk ditargetkan mendapat vaksin Covid-19. Vaksinasi massal yang digelar karena merupakan wilayah yang menjadi pintu masuk Bali melalui jalur darat. Karena itu, potensi penyebaran Covid-19 lebih tinggi, dibandingkan wilayah lain. Dari sisi jumlah penduduk, kelurahan ini juga tergolong salah satu terpadat di Kabupaten Jembrana dengan jumlah total penduduk 8.022 jiwa.
Hari pertama ditargetkan 3.000 sasaran dari 6 titik vaksinasi diselesaikan. Namun ini juga sangat bergantung dari tingkat kehadiran masyarakat. Berapapun masyarakat yang hadir dalam vaksinasi ini dan kalaupun yang hadir melebihi dari 3.000 dapat kita akomodir, mengingat stok vaksin yang disediakan cukup.