LOVINA – Putu Tirtayasa alias Leong, 44, seorang nelayan di Desa Kalibukbuk, sempat dilaporkan hilang pada Selasa (6/4) sore lalu.
Nelayan tersebut akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, Rabu kemarin (7/4). Leong sebenarnya merupakan nelayan wisata yang biasa mengantar wisatawan melihat lumba-lumba di habitatnya.
Namun sejak pandemi, ia harus alih haluan menjadi nelayan. Pada Selasa (6/4) pagi, Leong pamit pergi melaut sekitar pukul 04.00 pagi.
Ketika itu korban diketahui melaut menggunakan perahu berwarna putih dan hijau, dengan nomor lambung 34.
Biasanya ia sudah sampai di pantai paling lambat pukul 17.00 sore. Namun hingga pukul 18.00 sore, Leong belum juga pulang.
Saat dihubungi, ponselnya dalam kondisi tidak aktif. Sehingga keluarga berinisiatif melapor pada pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
Kelian Banjar Dinas Kalibukbuk Gede Suarjana mengungkapkan, setelah menerima informasi bahwa korban belum kembali, para nelayan sempat berinisiatif melakukan pencarian.
“Karena kami lihat cuacanya tidak mendukung, kondisi tidak memungkinkan, tidak kami lakukan pencarian malam itu. Tapi, sudah siap-siap,” kata Suarjana.
Setelah semalaman menunggu, sekitar pukul 05.00 kemarin, nelayan bersama tim gabungan dari Pos SAR Buleleng, TNI AL, serta kepolisian, langsung melakukan pencarian.
Proses pencarian langsung diarahkan ke wilayah timur. Sebab korban diketahui biasa melaut di sekitar Sangsit hingga Kubutambahan.
Saat melakukan penyisiran, sekitar pukul 08.00 pagi korban Leong menghubungi rekan-rekannya bahwa ia dalam kondisi selamat.
Ia meminta agar dijemput di wilayah perairan Desa Bukti, karena perahunya terbalik. “Kami bersyukur warga kami ini berhasil ditemukan selamat.
Sejak 2018 sudah ada dua warga kami yang mengalami kecelakaan di laut. Syukurnya kedua-duanya berhasil ditemukan selamat,” kata Tirtayasa.
Begitu kembali dari laut, Leong langsung disambut oleh warga dan keluarganya. Ia kemudian diajak ke Balai Kelompok Usaha Bersama (KUB) Cipta Karya Bhakti Samudra.
Disaksikan oleh pihak desa, tim SAR, TNI AL, kepolisian, dan kelompok nelayan, tirtayasa menjalani proses persembahyangan di sana.
Sementara itu, Kepala Pos SAR Buleleng Dudi Librana mengatakan, pihaknya sempat mengirimkan dua tim untuk melakukan penyisiran.
Saat penyisiran tengah berlangsung, tim SAR menerima kabar bahwa korban telah ditemukan oleh nelayan. Korban dinyatakan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat sekitar pukul 09.41 pagi.
Menurutnya kondisi perairan Bali akhir-akhir ini kurang bersahabat. “Cuacanya sangat tidak bisa diprediksi, terus berubah.
Kami imbau nelayan tetap menjaga keselamatan saat berlayar, karena kondisi cuaca tidak menentu,” tegas Dudi.