25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:17 AM WIB

Payah! Janji Jaya-Wira Atasi Jalan Rusak dalam Setahun Terancam Kandas

TABANAN – Janji politik Bupati dan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Edi Wirawan (Jaya-Wira) untuk menuntaskan masalah infrastruktur jalan di Tabanan memang sudah tertuang dalam RPJMD SB (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana). Kemudian juga sudah disetujui oleh DPRD Tabanan.

 

Sayangnya target menuntaskan jalan rusak di Tabanan selama satu tahun kepemimpinan Jaya-Wira kemungkinan sulit terpenuhi selain karena kondisi faktor keuangan daerah, juga anggaran yang dibutuhkan lumayan besar.

 

Memang ada dua point inti dalam dokumen RPJMD Kabupaten sesuai dengan visi-misi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati. Yakni pembangunan infrastruktur dan program unggulan membangun desa presisi.

 

“Soal pembangunan jalan di Tabanan dengan target satu tahun, rasanya tidak mungkin dapat dilaksanakan pembangunan selama setahun. Agak susah, karena di daerah tahun 2021 baru mulai menyiapkan sumber-sumber pendanaan. Kan, anggaran jalan tidak harus dari APBD, tidak harus dari APBN, bisa juga dari pinjaman,” kata Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan Ida Bagus Wiratmaja, ditemui usai menggelar rapat rencana RPJMD, (8/4) kemarin di Gedung DPRD Tabanan.

 

Wiratmaja menjelaskan masalah infrastruktur jalan memang secara tertulis sudah tertuang dalam RPJMD dan menjadi program skala prioritas dari beberapa program lainnya. Seumpama ada 20 program berkualitas, namun dia (jalan) menjadi super kualitas.   

 

“Kalau melihat RPJMD dan sesuai arahan Bupati Tabanan dua program menjadi skala prioritas. Pembangunan infrastruktur jalan 100 persen dan pembangunan data desa presisi,” terang Wiratmaja.

 

Nah untuk jalan, masalah anggaran dan pendanaannya tentu saja pihaknya akan berpikir bagaimana menyusun kebutuhan dibandingkan dengan potensi yang dimiliki Tabanan.

 

Jika Tabanan hanya ingin melakukan pembangunan infrastruktur mungkin anggaran yang ada di Tabanan sudah cukup. Karena menuntaskan jalan di Tabanan yang rusak tersisa 20 persen atau sekitar 186 kilometer membutuhkan anggaran sekitar Rp 200-250 miliar. Akan tetapi masalahnya masih banyak jalan yang di Tabanan yang sudah terbangun juga membutuhkan biaya pemeliharaan dan perawatan.

 

“Jalan yang sudah terbangun perlu kita rawat dia. Perawatan itu juga dibutuhkan duit sebesar Rp 18-25 miliar. Sehingga masalah jalan bisa dituntaskan pengerjaannya selama 5 tahun. Artinya selama periode jabatan bupati Tabanan,” jelasnya.

 

Kemudian perihal membangun jalan di Tabanan dengan melakukan peminjaman uang ke pusat program pemulihan ekonomi nasional melalui PT. SMI, Wiratmaja menyebut sejauh ini sudah ada komunikasi bahkan Tabanan sudah tercatat daftar usulan pinjaman di Kementerian Keuangan.

 

Pinjaman PEN untuk membangun jalan di Tabanan peluang bisa dilakukan dan memungkinkan, karena itu masuk program pemerintah yakni PEN. Namun besaran pinjaman tergantung dari kondisi keuangan daerah dan kesepakatan.

 

Usulan Tabanan pinjam uang melalui program PEN sebesar Rp 383 miliar. Besaran pinjaman ini tidak harus dicicil sampai 5 tahun, 10 tahun. Bisa jadi sampai 15 tahun.

 

“Jadi pinjam uang di PEN tidak harus sesuai dengan masa jabatan Bupati tetapi sifatnya multiyears. Kalau Tabanan pinjamannya sekitar 15 tahunlah masa cicilannya. Dari angka Rp 383 miliar bisa dihitung berapa besaran setiap tahunnya mencicil uang pinjaman,” tandasnya.

Sekadar diketahui, dalam Pilkada Tabanan 2020 lalu, paket Jaya-Wira berjanji akan menuntaskan jalan rusak di Tabanan hanya dalam setahun. Janji itu dilontarkan dalam beberapa kali kampanyenya, bahkan saat debat calon bupati-wakil bupati Tabanan yang digelar KPU Tabanan dan disiarkan melalui TVRI. 

“Menuntaskan jalan kabupaten kategori rusak sepanjang 166 kilometer di tahun pertama,” ucap Jaya-Wira saat menyampaikan visi-misi dan programnya dalam debat yang diselenggarakan KPU Tabanan pada 22 November 2020 dan disiarkan juga melalui kanal Youtube KPU Tabanan.      

TABANAN – Janji politik Bupati dan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Edi Wirawan (Jaya-Wira) untuk menuntaskan masalah infrastruktur jalan di Tabanan memang sudah tertuang dalam RPJMD SB (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana). Kemudian juga sudah disetujui oleh DPRD Tabanan.

 

Sayangnya target menuntaskan jalan rusak di Tabanan selama satu tahun kepemimpinan Jaya-Wira kemungkinan sulit terpenuhi selain karena kondisi faktor keuangan daerah, juga anggaran yang dibutuhkan lumayan besar.

 

Memang ada dua point inti dalam dokumen RPJMD Kabupaten sesuai dengan visi-misi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati. Yakni pembangunan infrastruktur dan program unggulan membangun desa presisi.

 

“Soal pembangunan jalan di Tabanan dengan target satu tahun, rasanya tidak mungkin dapat dilaksanakan pembangunan selama setahun. Agak susah, karena di daerah tahun 2021 baru mulai menyiapkan sumber-sumber pendanaan. Kan, anggaran jalan tidak harus dari APBD, tidak harus dari APBN, bisa juga dari pinjaman,” kata Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan Ida Bagus Wiratmaja, ditemui usai menggelar rapat rencana RPJMD, (8/4) kemarin di Gedung DPRD Tabanan.

 

Wiratmaja menjelaskan masalah infrastruktur jalan memang secara tertulis sudah tertuang dalam RPJMD dan menjadi program skala prioritas dari beberapa program lainnya. Seumpama ada 20 program berkualitas, namun dia (jalan) menjadi super kualitas.   

 

“Kalau melihat RPJMD dan sesuai arahan Bupati Tabanan dua program menjadi skala prioritas. Pembangunan infrastruktur jalan 100 persen dan pembangunan data desa presisi,” terang Wiratmaja.

 

Nah untuk jalan, masalah anggaran dan pendanaannya tentu saja pihaknya akan berpikir bagaimana menyusun kebutuhan dibandingkan dengan potensi yang dimiliki Tabanan.

 

Jika Tabanan hanya ingin melakukan pembangunan infrastruktur mungkin anggaran yang ada di Tabanan sudah cukup. Karena menuntaskan jalan di Tabanan yang rusak tersisa 20 persen atau sekitar 186 kilometer membutuhkan anggaran sekitar Rp 200-250 miliar. Akan tetapi masalahnya masih banyak jalan yang di Tabanan yang sudah terbangun juga membutuhkan biaya pemeliharaan dan perawatan.

 

“Jalan yang sudah terbangun perlu kita rawat dia. Perawatan itu juga dibutuhkan duit sebesar Rp 18-25 miliar. Sehingga masalah jalan bisa dituntaskan pengerjaannya selama 5 tahun. Artinya selama periode jabatan bupati Tabanan,” jelasnya.

 

Kemudian perihal membangun jalan di Tabanan dengan melakukan peminjaman uang ke pusat program pemulihan ekonomi nasional melalui PT. SMI, Wiratmaja menyebut sejauh ini sudah ada komunikasi bahkan Tabanan sudah tercatat daftar usulan pinjaman di Kementerian Keuangan.

 

Pinjaman PEN untuk membangun jalan di Tabanan peluang bisa dilakukan dan memungkinkan, karena itu masuk program pemerintah yakni PEN. Namun besaran pinjaman tergantung dari kondisi keuangan daerah dan kesepakatan.

 

Usulan Tabanan pinjam uang melalui program PEN sebesar Rp 383 miliar. Besaran pinjaman ini tidak harus dicicil sampai 5 tahun, 10 tahun. Bisa jadi sampai 15 tahun.

 

“Jadi pinjam uang di PEN tidak harus sesuai dengan masa jabatan Bupati tetapi sifatnya multiyears. Kalau Tabanan pinjamannya sekitar 15 tahunlah masa cicilannya. Dari angka Rp 383 miliar bisa dihitung berapa besaran setiap tahunnya mencicil uang pinjaman,” tandasnya.

Sekadar diketahui, dalam Pilkada Tabanan 2020 lalu, paket Jaya-Wira berjanji akan menuntaskan jalan rusak di Tabanan hanya dalam setahun. Janji itu dilontarkan dalam beberapa kali kampanyenya, bahkan saat debat calon bupati-wakil bupati Tabanan yang digelar KPU Tabanan dan disiarkan melalui TVRI. 

“Menuntaskan jalan kabupaten kategori rusak sepanjang 166 kilometer di tahun pertama,” ucap Jaya-Wira saat menyampaikan visi-misi dan programnya dalam debat yang diselenggarakan KPU Tabanan pada 22 November 2020 dan disiarkan juga melalui kanal Youtube KPU Tabanan.      

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/