RadarBali.com – Anggaran bantuan untuk masyarakat yang tertimpa bencana di Tabanan sudah habis. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan pun mengajukan penambahan anggaran dalam penyusunan APBD Perubahan Tahun 2017.
Sayang, permintaan Tambahan anggaran ini tak disetujui. “Kami sudah ajukan (tambahan dana) tapi tidak dapat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita dikonfirmasi Selasa (7/11).
Menurut Sucita, tahun 2017 ini BPBD Tabanan mendapat dana untuk hibah bansos sebesar Rp1,5 miliar. Sama seperti tahun sebelumnya. Namun, Dana tersebut hanya tersisa Rp500 ribu, sejak Juli.
Pasalnya, dana tersedot untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana dari akhir tahun 2016 yang diberikan melalui APBD induk 2017.
Selain itu, dana ini juga tersebut untuk bantuan bencana tahun 2017 sendiri. Dari Januari sampai September 2017 saja, kata Sucita, pada 2017 terjadi 173 kejadian bencana dengan nkerugian mencapai Rp20 miliar lebih.
“Yang dapat bantuan 124 kejadian dengan jumlah sumbangan Rp1.499.500.000. Jadi, kas hibah bansos tidak terencana tersisa Rp500 ribu saja,” tukasnya.
Akibatnya, banyak masyarakat yang tertimpa bencana sejak Juni hingga November 2017 ini tidak segera mendapat bantuan dari Pemkab Tabanan.
Kata dia, dari Juni sampai Oktober saja, sejatinya BPBD Tabanan sudah merancang bantuan untuk warga senilai Rp 382 juta.
Bantuan ini ditunda lantaran tak ada tambahan dana. Sucita memaklumi kondisi keuangan daerah sedang mengalami defisit.
Sehingga, tambahan dana yang diajukan pihaknya tidak disetujui. Dengan begitu, bagi yang belum mendapatkan bantuan, pihaknya akan mengajukan untuk diberikan bantuan melalui APBD 2018.
“Karena keuangan daerah sedang defisit, mungkin karena itu tidak ada tambahan,” pungkasnya.
Sekretaris Badan Keuangan Daerah Tabanan, Made Widastra membenarkan tidak ada tambahan dana bencana.
Ditanya alasan tidak mendapat tambahan dana, apakah karena anggaran daerah defisit, dia tidak menjawab.
Widastra meminta agar hal tersebut dikonfirmasikan ke Sekretaris Daerah (Sekda) Nyoman Wirna Ariwangsa. “Tanya ke Pak Sekda ya,” kelitnya