MANGUPURA – Makin banyak saja warganegara asing (WNA) yang melakukan kegaduhan saat berlibur di Bali.
Yang paling hot dan menjadi perbincangan netizen adalah beredarnya tingkah laku bule mencari sisa makanan di sesajen upacara dan mengemis di wilayah Kuta.
Aksi-aksi WNA itu spontan viral di media sosial. Kegaduhan yang dibuat para WNA itu pun mengundang perhatian Satpol PP Badung.
Kasatpol PP Badung IGAK Surya Negara menyatakan, ciri fisik bule yang memungut sisa sesajen di Kuta hampir mirip dengan bule yang terindikasi mengemis di wilayah Pecatu beberapa minggu silam.
Pihaknya bersama jajarannya terus mencari keberadaan bule tersebut. Kalau diketahui bule itu memungut sisa sesajen
karena kepedulian sosial, mempunyai tempat tinggal tetap dan terjamin hidupnya di Badung, maka yang bersangkutan tidak akan ditindak.
Begitu sebaliknya, kalau berbohong, maka ada indikasi bahwa bule itu menggelandang dan terlantar, sehingga hal itu nantinya akan diserahkan kepada petugas imigrasi.
“Kalau dia mencari sisa sesajen itu untuk di makan, ada indikasi bahwa ia terlantar. Tentu itu harus kita cek juga apa dia punya tempat tinggal.
Kalau dia juga tidak punya tempat tinggal, dia sama juga menggelandang. Jadi itu akan kita serahkan kepada petugas imigrasi,” terang IGAK Surya Negara.
Sedangkan untuk bule yang menggepeng di Kuta itu sudah lama beraktifitas semacam itu dengan meminta-minta kepada toko atau warung yang disinggahi.
Bule itu katanya berkeliling ke jalan-jalan di wilayah Kuta, dengan tidur di emperan toko. Masyarakat mengetahui bule itu berasal dari Italia dan ia seolah frustasi karena kehabisan bekal.
“Jika sudah diketemukan, dipastikan ia akan ditindaklanjuti kepada pihak Imigrasi atas aktivitas mengemis dan menggelandang.
Sebab mengemis dan menggelandang merupakan perbuatan yang melanggar Perda Ketertiban Umum, ” beber birokrat asal Denpasar ini.